Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Picu Longsor dan Putuskan Jembatan

Kompas.com - 17/07/2013, 19:26 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Selasa (16/7/2013) menyebabkan sebuah jembatan yang menghubungkan tiga kabupaten terputus.

Putusnya jembatan yang terletak di Desa Lamomea, Kecamatan Konda, itu merupakan jalan utama yang menghubungkan Kota kendari, Kabupaten Bombana, Kabupaten Konawe Selatan dengan beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara.

Menurut seorang warga Kecamatan Konda, Kamal, jembatan itu putus sekitar pada Rabu sekitar pukul 08.00 Wita. "Tapi tanda-tandanya sudah terlihat kemarin. Baru tadi pagi putus. Penyebabnya adalah luapan air dari sawah yang terendam banjir di Kecamatan Konda," tuturnya.

Banjir juga mengakibatkan longsor dan amblesnya sejumlah ruas jalan perbatasan di Kecamatan Wolasi. Pantauan Kompas.com, terdapat tiga titik longsor di kawasan itu. 

Arsyad, seorang warga Desa Tanea, Kecamatan Konda, Konawe Selatan mengatakan, sejak Selasa (16/7/2013), jalan poros Wolasi sudah retak dan subuh tadi mulai terjadi longsor.

“Ada tiga titik jalan yang ambles dan satu titik longsor. Lubang jalan yang amblas mencapai enam meter, sehingga tidak bisa dilalui lalu lintas,” terangnya, Rabu (17/7/2013).

Longsor di Kecamatan Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan, juga menyebabkan tiang listrik roboh. Akibatnya, warga di Kabupaten Konawe Selatan tidak bisa menikmati listrik.

Banjir yang menyebabkan longsor dan putusnya jembatan utama ini mengganggu aktivitas warga. Banyak warga yang terpaksa tidak masuk kerja atau sekolah.

Yuli, salah seorang pegawai negeri sipil (PNS) pemkab Konawe Selatan menjelaskan, ia tidak masuk kantor, karena jalan menuju ke kantornya tidak bisa dilintasi kendaraan.

“Karena ada jembatan jembatan ambles dan banjir jalan raya kecamatan Konda dan Wolasi, kendaraan roda empat yang akan menuju ke Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana, tidak bisa melintas,” kata Yuli.

Hingga kini belum terlihat perbaikan dari pemerintah setempat. Hanya terlihat beberapa warga berusaha membenahi longsoran itu dengan peralatan seadanya, meskipun hal itu tidak banyak membantu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com