Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Temukan Takjil Bercampur Pewarna Tekstil

Kompas.com - 17/07/2013, 10:42 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com
 — Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Pekanbaru (BBPOM Pekanbaru) Provinsi Riau menemukan sejumlah minuman berbuka puasa yang dijajakan para pedagang dadakan dengan mengandung zat pewarna tekstil.

"Pengawasan kali ini, kami bekerja sama atau berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru," kata Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan BBPOM Pekanbaru Adrizal kepada Antara di Pekanbaru, Selasa (16/7/2013) malam.

Ia mengatakan, pengawasan dilakukan secara bersama dengan melibatkan satu mobil yang telah dilengkapi dengan laboratorium mini.
   
Pengujian, kata dia, dilakukan langsung di laboratorium mini tersebut terhadap sejumlah sampel yang diambil oleh petugas lapangan.

"Untuk hari ini (Selasa), kami melakukan pengawasan di sejumlah wilayah di Pekanbaru. Khususnya di pasar-pasar Ramadhan yang menyediakan makanan dan minuman berbuka puasa," katanya.

Awalnya, demikian Adrizal, petugas lapangan melakukan pengujian sampel dengan tidak menemukan kandungan zat berbahaya untuk beberapa lokasi.
    
Namun pada satu kawasan pinggir jalan yang berlokasi di Pasar Limapuluh, kata dia, ditemukan beberapa produk rumahan berupa minuman yang ternyata mengandung zat pewarna tekstil setelah diuji.

"Dalam pengujian itu, ditemukan rodhamin B atau yang dikenal umumnya adalah zat pewarna tekstil," katanya.
    
Di sela-sela pengawasan tersebut, kata Adrizal, terlibat pula beberapa legislator dari DPRD Kota Pekanbaru.
    
Operasi makanan berbuka puasa ini kata dia akan terus digelar selama bulan puasa secara rutin, khususnya untuk panganan dan jajanan berbuka.

"Kami juga akan melakukan razia ke sejumlah swalayan dan pusat perbelanjaan semi-modern yang ada di sejumlah wilayah Riau, khususnya Pekanbaru," katanya.
    
Razia pasar-pasar modern itu, kata dia, nantinya akan difokuskan pada produk makanan dan minuman ilegal atau tidak memiliki izin edar serta mengandung zat berbahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com