Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Hindu Gelar Ritual Tusuk Tubuh Pakai Besi

Kompas.com - 15/07/2013, 09:07 WIB
Kontributor Padang Sidempuan, Tigor Munthe

Penulis


PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Umat Hindu Pematangsiantar menggelar upacara keagamaan memperingati Dewi Mariamman. Upacara ini diwarnai dengan ritual tusuk besi suci ke tubuh beberapa warga.

Upacara digelar di pinggiran sungai Bah Bolon Pematangsiantar, Sumatera Utara, Minggu (14/7/2013). Ritual keagamaan ini diawali dengan arak-arakan umat Hindu dari Kuil Mariaman di Jalan Pane dengan berjalan tanpa alas kaki menuju sungai Bah Bolon. Di sungai Bah Bolon, umat Hindu kemudian menghanyutkan sesajen.

"Sesajen itu sengaja dihanyutkan pertanda kita membuang segala hal yang buruk sebelum dimulai upacara suci," jelas Malini (23), warga Pematangsiantar yang mengikuti upacara.

Setelah melakukan serangkaian upacara, umat Hindu yang datang dari berbagai daerah selain dari Pematangsiantar, melanjutkan dengan ritual tusuk besi suci.

"Tusuk besi dilakukan terhadap seorang yang sudah melakukan puasa selama seminggu. Tak sembarangan, harus orang yang hati dan pikirannya bersih," kata Malini.

Beberapa pria yang sudah menyiapkan diri dengan ritual ini kemudian mengikuti ritual tusuk besi ini. Selain punggung, pipi mereka juga ditusuk besi hingga tembus melewati rahang. Setelah ditusuk besi, mereka kemudian diarak keliling kota sambil berjalan kaki.

"Ini merupakan tradisi keagamaan kita yang kita gelar tiap tahun. Upacara ini menyampaikan doa dan harapan umat dalam peringatan hari lahir Dewi Mariamman," kata Malini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com