Belum diketahui pasti penyebab korban nekat gantung diri. Namun informasi yang dihimpun, korban jengkel setelah diusir dari rumah oleh orangtuanya. Korban mengojek dan jarang pulang ke rumahnya, namun penghasilannya tidak pernah dinikmati orangtuanya.
Korban kali pertama ditemukan tewas gantung diri oleh adik iparnya, Aris sekitar pukul 6.30 Wita. Saat itu, Aris hendak pergi mengambil batu merah di bangsal sekitar jalan Bunga Kolosua puncak.
"Di perjalanan saksi melihat sesosok orang seperti tergantung di atas pohon jambu mete, kemudian dia mendekat dan ternyata seseorang gantung diri dengan menggunakan tali nilon warna biru,” ungkap Kapolsek Kemaraya Inspektur Satu Tri Buana Roseno di Mapolsek Kemaraya, Kendari, Minggu (14/7/2013).
Setelah itu, kata Roseno, saksi yang mengenali korban terkejut dan panik langsung meminta pertolongan para tetangganya. Warga pun berdatangan ke lokasi kejadian dan melaporkan peristiwa tersebut ke petugas kepolisian.
Kepolisian kemudian melakukan oleh TKP di lokasi gantung diri dan memasang garis polisi. Menurut Roseno, tak ada tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Polisi hanya menemukan bekas jeratan di leher Sarmin.
“Kami telah meminta keterangan sementara kepada beberapa orang saksi yang merupakan keluarga dan pacar korban. Pacar korban mengaku kemarin mereka masih sempat buka puasa bersama, dan keluarga yang lainnya melihat korban siang hari kemarin,“ tutur Roseno.
Selain itu, beberapa saksi menyebutkan, Sarmin tidak pernah mengeluh atau ada masalah selama ini. Di rumah duka, saksi atau keluarga korban enggan berkomentar. Namun demikian, kendati sudah melaporkan kejadian itu ke petugas kepolisian, pihak keluarga menolak visum terhadap korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.