Seperti yang telah diberitakan, narapidana di lapas itu mengamuk dan membakar sel karena kesal dengan matinya aliran listrik dan air sejak sebelum sahur tadi.
Di luar, petugas kepolisian hanya berjaga di depan pintu keluar yang sudah jebol tanpa berani masuk ke dalam. Mereka melakukan pengepungan lokasi untuk mengantisipasi adanya narapidana yang kabur.
Para tahanan yang bertahan di dalam lapas melempari petugas dengan batu. Dua unit mobil pemadam kebakaran yang berada di depan lokasi mengalami kerusakan pada kaca akibat lemparan ini.
Lucunya, peristiwa kebakaran dan larinya ratusan tahanan ini malah menjadi tontonan warga. Masyarakat memberikan tepuk tangan dan bersorak-sorak setiap kali terjadi ledakan, tak berbeda dengan suasana saat kala menonton pesta kembang api.
Polisi pun mengerahkan pasukan dengan anjing pelacak. Razia besar-besaran dilakukan serentak di wilayah Medan, khususnya daerah perbatasan. Masyarakat diimbau agar jangan keluar rumah, terutama yang berdomisili di kawasan Gaperta Ujung dan Klambir V, Pria Laut, Sunggal, Paya Geli, Medan Krio, Suka Maju, dan Cinta Damai.
Seperti yang telah diberitakan, akibat kebakaran yang belum diketahui pasti penyebabnya ini, diperkirakan 150-an narapidana kabur. Sebanyak 15 orang di antaranya adalah narapidana kasus terorisme.
Lihat foto-foto ukuran besar tentang "Kerusuhan di Lapas Medan" di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.