"Potensi kerugian itu harus dihitung dulu, tapi saya pastikan kerugian riil secara fisik nggak ada karena aksi itu nggak anarkistis, nggak ada fasilitas tol yang dirusak," ujar Traffic Services Manager Tol Jakarta-Cikampek, Cecep Kosasih.
Mengenai alasan warga melakukan aksi tutup jalan, menurut Cecep, hal itu dilatarbelakangi sengketa lahan, tetapi tak berkaitan dengan PT Jasa Marga.
"Sengketa lahan itu antara warga dengan pihak swasta lainnya, bukan dengan PT Jasa Marga. Kami juga tidak tahu kenapa jalan tol yang jadi sasarannya," tuturnya.
Aksi tutup jalan itu berlangsung sejak sekitar pukul 09.45 hingga sekitar pukul 11.45 WIB. Pemblokadean dilakukan pada jalur yang menuju Jakarta dan menuju Bandung. Pada jalur Jakarta-Bandung, kemacetan terjadi hingga Km 29, sementara pada jalur Bandung-Jakarta kemacetan terjadi hingga Km 55.
Soal kemacetan yang terjadi di Jatiwaringin, menurut Cecep, itu bukan karena aksi tutup jalan itu, melainkan karena ada perbaikan jalan dan truk yang mogok.
"Kalau sampai Jatiwaringin, itu karena ada perbaikan jalan di Kilometer 19, di saat yang sama juga ada truk mogok di Kilometer 18+500," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.