Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warga Maluku Utara Tak Dapat Undangan Memilih

Kompas.com - 01/07/2013, 10:25 WIB
Kontributor Halmahera, Anton Abdul Karim

Penulis


TERNATE, KOMPAS.com — Warga Maluku Utara terlihat antusias menggunakan hak pilih dalam  memilih gubernur baru provinsi itu, Senin (1/7/2013. Sayangnya banyak warga yang tidak bisa memilih karena tidak mendapat undangan.

Syarif Siaifuddin, warga Kelurahan Bastiong, ini mengaku tidak mendapat undangan sehingga tidak beranjak menuju tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak suaranya.

“Semua orang dapat undangan tapi saya tidak dapat,” ungkap Syarif, Senin (1/7/2013). Padahal, kata Syarif, namanya tercatat sebagai pemilih pada daftar pemilih tetap (DPT).

Sebagian warga di Kelurahan Takoma, Ternate, juga mengakui hal yang sama. Mereka sama sekali tidak mendapatkan undangan untuk hadir di TPS hari ini. Sebaliknya, ada warga yang sudah tidak berdomisili di daerah itu, tetapi tetap mendapat undangan.

“Ada beberapa warga di sini mereka dapat undangan untuk memilih dari panitia tapi mereka sudah tidak ada di sini lagi karena sudah lama mereka tidak kontrak rumah di sini,” ungkap Umar Din, salah seorang warga di Kelurahan Takoma, Ternate Selatan.

Menurut Umar, warga yang mendapat undangan, tetapi tidak berada di tempat, umumnya warga yang mengontrak rumah di kelurahan tersebut.

Sebelum pelaksanaan Pilgub Maluku Utara, mereka sudah meninggalkan kontrakan. Padahal, saat masih menghuni kontrakan, para petugas telah mendata mereka sebagai pemilih di kelurahan tersebut.

Kasus yang sama juga dilaporkan terjadi di sejumlah daerah. Di Kabupaten Halmahera Utara misalnya, dilaporkan sekitar seribuan warga tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Dalam rapat koordinasi antara Komisi III DPR RI bersama KPU Malut, Pemprov Malut, beserta jajaran TNI/Polri sehari sebelumnya, terungkap sekitar ribuan warga di Desa Wosia, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, tidak terdaftar dalam DPT. Akibatnya, di desa tersebut hanya terdapat dua buah TPS.

Tim dari Komisi III DPR RI mengancam akan melaporkan temuan ini ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jakarta. “Akan kita laporkan apa yang kita temui di lapangan,” ungkap Marskus Nari, Ketua Tim Komisi III DPR RI saat pertemuan dengan KPU Malut, Minggu (30/6/2013).

Di Kabupaten Pulau Morotai, juga ada laporan tentang warga yang tidak mendapat undangan. Di Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, sejumlah warga mengaku tidak bisa datang ke TPS karena tidak memiliki undangan maupun kartu pemilih.

“Kami sekeluarga tidak dapat kartu pemilih apalagi undangan,” ungkap Trisantiwi, warga Morotai.

Dia juga mengungkapkan, masih ada warga lain di sekitar tempat tinggalnya juga mengalami nasib sama, tidak mendapat kartu pemilih maupun undangan. Kebanyakan mereka adalah warga yang mengontrak rumah. Anak kos ini rata-rata tidak kebagian kartu pemilih meski terdaftar dalam DPT.

Terkait hal ini, Ketua KPU Malut Mulyadi Tutupoho mengharapkan warga yang tidak kebagian undangan maupun kartu pemilih tetap menggunakan hak suaranya.

“Warga yang tidak dapat kartu pemilih bisa datang ke TPS dengan membawa KTP serta Kartu Keluarga dan tunjukan kepada petugas. Jadi sebenarnya tidak ada masalah,” tandas Mulyadi.

KPU Malut mencatat jumlah Daftar Pemilih Tetap sebanyak 818.000 lebih jiwa pilih. Sejauh ini, pelaksanaan pemungutan suara masih tetap berlangsung. Masih banyak warga yang mengantre di setiap TPS menunggu giliran untuk menyalurkan hak suara mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com