Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Jurnalis dan Dosen Dikeroyok Pemuda di Depan Kampus

Kompas.com - 30/06/2013, 14:04 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Aksi kekerasan terjadi di depan kampus Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (29/6/2013) malam. Kamaluddin (25), jurnalis harian Kendari Pos dan Asep, dosen Unhalu, dianiaya sekelompok orang tak dikenal saat melintas di depan Kampus Unhalu.

Korban dipukul dengan menggunakan balok (kayu) sehingga mengakibatkan bibir kanan atas pecah dan bengkak. Tak hanya itu, kepala bagian belakang juga menjadi sasaran kebrutalan sekelompok pemuda.

Korban kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan intensif. Salah seorang saksi mata yang enggan menyebutkan namanya menuturkan, sekelompok pemuda berjumlah 10 orang memblokade jalan di depan pintu dua gerbang kampus Unhalu. Mereka menghadang semua kendaraan yang melintas di Jalan HEA Mokodompit.

“Kendaraan yang melintas disuruh putar balik, kayaknya mereka sementara (sedang) mabuk. Pas korban melintas dipalak kemudian dikeroyok orang-orang itu dengan menggunakan balok-balok,” tuturnya, Minggu (30/6/2013).

Selain Kamaluddin, beberapa orang lainnya ikut menjadi korban kekerasan. Ketua DPM Fisip Unhalu, Asep, juga menjadi korban. Kedua tangannya terluka akibat sabetan parang. Sebuah mobil angkutan kota juga dirusak dan kaca-kaca mobil itu juga dipecahkan oleh para pelaku.

Kapolresta Kendari AKBP Anjar Wicaksana yang dikonfirmasi menyatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (29/6/2013) sekitar pukul 17.30 Wita. Sekelompok pemuda di sekitar Jalan HEA Mokodompit menghalau seluruh pengguna jalan yang melintas, baik angkutan kota maupun pengguna kendaraan roda dua.

“Sekelompok pemuda itu memalang angkot dan mereka menyuruh putar kembali. Saat angkot memutar, kaca bagian belakang dipecahkan, secara bersamaan Kamaluddin melintas langsung dipukuli sehingga ikut menjadi korban,” terangnya, Minggu (30/6/2013).

Pihaknya, lanjut Anjar, masih melakukan penyelidikan dengan mencari para pelaku di lokasi kejadian itu. Sementara kendaraan tidak diperbolehkan melintas di jalur tersebut karena di lokasi masih terjadi aksi balasan oleh sekelompok pemuda lainnya.

Informasi yang dihimpun, sekelompok orang bertopeng menyerang asrama Mawasangka di lorong perintis, jalan HEA Mokodompit. Belum diketahui pasti apa motif di balik aksi penyerangan tersebut.

Sebelumnya, aksi kekerasan antarkelompok pemuda di Jalan HEA Mokodompit hampir terjadi setiap tahun. Rentetan insiden tawuran itu bahkan mengakibatkan korban jiwa dan kerugian materi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com