Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembakar Lahan Masih Berkeliaran

Kompas.com - 27/06/2013, 08:19 WIB

JAMBI, KOMPAS.com - Satuan Polisi Reaksi Cepat dan Kepolisian Daerah Jambi belum dapat menangkap satu pun pelaku pembakar lahan meski titik api tersebar di banyak lokasi. Alasannya, orang-orang yang berada di lokasi api tidak mengaku sebagai pemilik lahan.

”Sulit menangkap pelaku. Hanya sedikit orang yang bisa kami temui di lokasi kebakaran,” ujar Komandan Satuan Polisi Reaksi Cepat Jambi Tri Siswo, Rabu (26/6/2013).

Tri Siswo mengaku sudah berupaya turun ke lokasi untuk menelusuri pelaku pembakar lahan. Namun, belum ada pelaku yang tertangkap tangan. Sejumlah warga yang ditemui di lokasi umumnya mengaku tidak mengetahui pemilik lahan.

Hal sama dikatakan Kepala Polda Jambi Brigjen (Pol) Satriya Hari. Saat ini belum ada pelaku pembakaran yang jadi tersangka.

Sesuai data Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, 30 titik panas pada Rabu tersebar antara lain di kawasan hutan tanaman industri, hutan produksi, dan lahan masyarakat. Dua titik kebakaran lahan juga terpantau di hutan gambut Taman Nasional Berbak. Sepanjang Juni ini, sudah 201 titik panas di Jambi yang terpantau Satelit NOAA.

Riau merupakan daerah terparah di Sumatera yang mengalami kebakaran lahan dan hutan selama Juni. Berdasarkan Satelit NOAA 18, terdapat 1.441 titik panas (hampir 75 persen) yang terpantau di wilayah Riau dari total 2.112 titik panas di Sumatera.

”Kali ini Riau memang sangat mendominasi dalam kebakaran lahan dan hutan di Sumatera. Empat provinsi lain, Jambi, Sumut, Sumsel dan Sumbar, hanya berkisar di angka 100-an titik api. Total titik api di Sumatera 671 titik,” ujar Staf Analisis BMKG Pekanbaru, Warih Budi Lestari.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Riau Kasiarudin mengungkapkan, kebakaran yang melanda Tanjung Leban dan Sepahat, Kabupaten Bengkalis (berbatasan dengan Dumai), sudah mereda.

Komandan Satuan Tugas Pemadaman Kebakaran Lahan Riau Brigjen Teguh Rahardjo menuturkan, pemadaman di lahan gambut memang tak mudah. Tim harus menyemprotkan air sampai ke bawah permukaan lahan.

Menurut Kepala Humas PT Arara Abadi Sinarmas Forestry Nurul Huda, pihaknya sudah meminjamkan 199 pompa dan 13 mobil pemadam. Delapan tongkang air dan dua helikopter juga dikerahkan.

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, pemerintah menyiagakan berbagai fasilitas kesehatan di provinsi-provinsi yang dilanda asap.

Kabut asap dari Indonesia dilaporkan mulai memakan korban jiwa di Malaysia.

Surat kabar The Sun memberitakan, seorang warga kota Muar, Johor Baru, Li Cai Ling (51), tewas setelah penyakit asma yang diderita kumat. (ITA/SAH/RAZ/ATO/WHY/AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com