"Info di sana, udara panas sekali. Maka hasil visum Holomoan Tampubolon dan Ferry Wahyudi akibat kematiannya oleh karena suhu tinggi yang menyebabkan rusaknya organ-organ vital di dalam tubuh," ujar Kepala Bagian Penerangan Satuan Komisaris Besar Rana S Permana di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2013).
Rana mengatakan, kepolisian juga akan mengevaluasi sistem pelatihan di SPN, terutama pada saat latihan fisik bagi siswa. "Mereka lakukan latihan fisik dan lain-lain. Apakah terlalu panas atau fisiknya kurang baik," katanya.
Seperti diketahui, siswa SPN Jambi, Hottua Halomoan Tampubolon, ditemukan tewas di kebun sawit belakang rumah warga, RT 28, Desa Sumber Rejo, Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Minggu (23/6/2013).
Dia diduga kabur setelah mengikuti kegiatan pelajaran ketangkasan lapangan dengan rute enam kilometer. Sementara itu, Kepala SPN PoldaÌo Jambi AKBP Gatot Santoso mengatakan, Hottua bukan melarikan diri, melainkan tidak mengikuti jalur hingga ditemukan telah meninggal dunia. Kemudian, sebelumnya siswa bernama Ferry Wahyudi juga meninggal dunia.
Siswa asal Polda Metro Jaya itu meninggal diduga akibat keletihan setelah lari cross country sejauh enam kilometer di kawasan SPN.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.