Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga TTU: 68 Tahun Merdeka, Hidup Kami Tak Berubah

Kompas.com - 26/06/2013, 21:23 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Warga Desa Fafinesu, Kecamatan Insana Fafinesu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), mengeluh soal kehidupan mereka yang masih sengsara dan menderita, bahkan hingga saat ini, di mana Indonesia telah 68 tahun merdeka.

“Semua bicara tentang Anggaran Dana Desa (ADD) dan program bantuan pemerintah lainnya, tetapi masyarakat tidak tahu tentang hal itu. Kami sudah gonta-ganti pilih kepala desa, kenapa kampung kami ini tidak pernah berubah? Sejak Indonesia merdeka tahun 1945 sampai hari ini, masyarakat tetap saja seperti ini dan sengsara terus,” keluh Blasius Alen, Ketua kelompok tani Desa Fafinesu di depan Wakil Bupati TTU, Rabu (25/6/2013),

Keluhan itu disampaikan dalam pertemuan semesteran 48 kelompok tani di TTU yang difasilitasi oleh Yayasan Mitra Tani Mandiri (YMTM).

Alen mengatakan, warga dengan susah payah menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi dan meraih gelar sarjana. Saat ini mereka pun sudah mengabdikan diri sebagai guru kontrak daerah selama sembilan tahun lebih. Namun, hingga kini belum juga diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Hal itu tentunya akan menambah beban orangtua yang kebanyakan perekonomiannya lemah. “Kami ingin rugi satu kali saja, jangan rugi terus menerus, karena itu kami harap pemerintah bisa bantu kami,” kata Alen.

Menurut Alen, selama ini warga pun merasa terbantu dengan dukungan dan pendampingan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), khususnya YMTM dengan menganjurkan kepada warga untuk menanam tanaman umur panjang yang hasilnya akan nikmati nanti.

Terkait dengan keluhan itu, Wakil Bupati TTU, Aloysius Kobes mengatakan akan terus membantu masyarakat melalui dinas pertanian, kehutanan dan peternakan yang bekerja sama dengan LSM, dengan memberikan bantuan kepada masyarakat. Namun masyarakat pun diminta untuk membentuk kelompok agar bantuannya bisa terarah dan jelas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com