Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Korek Kuping, Pria Ini Curi Isi Tas Penumpang Pesawat

Kompas.com - 26/06/2013, 20:33 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Waspada! Bagasi penumpang pesawat ternyata tak seaman yang dikira. Pria ini membuktikan bahwa hanya dengan bermodal korek kuping berbahan sepanjang 10 sentimeter, ia bisa mengobok-obok isi tas bagasi penumpang pesawat, mengambil barang yang menurutnya berharga, kemudian dengan rapi menutupnya kembali.

Penumpang pemilik bagasi tidak sadar hingga tiba di tujuan. “Hanya dengan benda itu (korek kuping),” kata Ag (28), warga Somber, Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara, ketika ditemui di KPPP Bandara Sepinggan, Rabu (26/6/2013). Ag diduga kuat merupakan pelaku pencurian isi bagasi penumpang pesawat di Bandara Sepinggan Balikpapan.

Ag sehari-hari bekerja di bagian ground handling bandara dengan tugas mengurusi bagasi penumpang pesawat, mulai dari mengangkat, menata, hingga memasukkan ke bagasi pesawat.

Ia bernaung di bawah sebuah perusahaan ground handling sejak November 2012. Setelah tiga bulan bekerja, mantan tukang parkir bandara ini mulai mendapat ide mengambil isi bagasi penumpang.

“Saya melakukannya sendirian saja. Awalnya coba-coba. Sasarannya yang tidak ada gemboknya. Berlangsung sudah lima bulan,” kata Ag.

Aksi Ag berakhir pada Rabu ini setelah polisi menetapkan dirinya sebagai tersangka. Dalam proses penangkapan, polisi mendapati dua notebook merek Samsung, sejumlah telepon seluler berbagai merek, BlackBerry, flashdisk, cardreader, kabel data, earspeaker, tiga jam tangan, charger kamera, kacamata hitam, bahkan sampai kalung dan anting emas. Semuanya didapati dari tas milik Ag.

“Waktu kita periksa, dia mengatakan kalau dalam satu minggu bisa dua kali menjalani aksi ambil isi barang bagasi. Itu berarti kalau lima bulan sudah 40 kali upaya serupa,” kata Kapolsek KPPP Kompol Nina Ike Herawati AMd.

Diakui Nina, terungkapnya kasus Ag bukan berawal dari pengaduan para penumpang pesawat. Aksi Ag terungkap berawal dari informasi adanya jual beli barang yang diduga hasil curian di sekitar bandara. Polisi segera menyelidiki informasi itu hingga akhirnya Ag tertangkap.

“Jadi bukan karena pengaduan penumpang akan barang hilang. Ini dari informasi beredar di masyarakat kalau ada yang jual barang-barang yang diduga curian. Jadi kita langsung menyelidiki. Kita temukan nama, orangnya kami panggil, dan barang bukti bisa didapati,” kata Nina.

Terkait dengan tidak adanya pengaduan, kata Nina, karena barang yang hilang bukan seluruh tas, melainkan isi dalam tas. Akibatnya, pengaduan pun hanya disampaikan ke pihak maskapai. Seyogianya, tutur Nina, kerugian apa pun yang dialami penumpang akibat ulah pencurian, khususnya di kawasan bandara, sebaiknya bisa dilaporkan ke polisi untuk segera diusut.

“Mungkin karena barang itu tidak seberapa harganya bagi mereka lantas tidak perlu melapor. Mungkin mereka pikir setelah melapor, prosesnya akan berbelit-belit. Kita imbau masyarakat sendiri juga harus lebih hati-hati. Kalau menaruh barang berharga, ya di tas bawaannya saja dan dibawa ke kabin pesawat bersama penumpang,” kata Nina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com