Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2013, 19:58 WIB
|
EditorFarid Assifa

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara melaporkan kasus dugaan kriminaliasasi terhadap Bupati Rusli Sibua dan wakilnya, Wenny Paraisu ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri. Mereka tak terima kedua pejabat daerah tersebut dijadikan tersangka kasus perusakan fasilitas PT Morotai Marine Culture (MMC).

Kuasa hukum anggota DPRD Morotai, Ali Tanjung mengatakan, kedua pejabat itu tidak berada di lokasi kejadian saat itu.

"Bupati dan wakilnya jadi tersangka dengan dugaan perusakan. Padahal waktu kejadian bupati enggak ada di lokasi, lagi di kantor. Tapi dituduh melakukan perusakan," ujar Ali di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2013).

Ali menceritakan, awalnya Kabupaten Morotai meminta PT MMC untuk menghentikan sementara operasi di bidang usaha budidaya ikan dan kerang mutiara di Pulau Ngele-ngele. Sebab, PT MMC tidak memiliki izin usaha.

"Di antaranya tidak memiliki izin lokasi, tidak memiliki operasi penyediaan tenaga listrik, sertifikat izin operasi kelistrikan, dan izin-izin lain. Pokoknya banyak, ada 15 perizinan," katanya.

Selain itu, menurut Ali, PT MMC menguasai Pulau Ngale-ngale dan mengontrak pulau tersebut seharga Rp 50 juta selama 50 tahun. MMC disebut bekerjasama dengan kepala desa setempat. "Jadi setahun cuma Rp 1 Juta," ujarnya.

Pihak PT MMC menolak untuk menghentikan sementara usahanya di pulau tersebut. Kemudian terjadilah bentrokan antara warga setempat dan pihak pemerintah Kabupaten Morotai. Atas peristiwa itu, PT MMC melaporkan pihak pemda ke Polda Maluku Utara.

Polda Malut kemudian menetapkan 7 orang tersangka, termasuk Bupati Morotai dan wakilnya. Ali mengatakan, selain tidak berada di lokasi, Bupati Morotai juga tak pernah memerintahkan jajarannya untuk berlaku anarkistis.

Menurut Ali, Polda Malut telah berpihak pada PT MMC. Pelanggaran yang diduga dilakukan PT MMC justru tidak diusut oleh pihak kepolisian.

"Dalam rangka itu anggota DPRD Morotai tidak ingin pelayanan masyarakat terganggu dalam kasus jadi tersangka ini. Jadi agar bupati dan wakilnya tidak dijadikan tersangka," ujar Ali.

Adapun keempat polisi yang dilaporkan yaitu, mantan Kapolda Malut Brigadir Jenderal (Pol) Affan Rixhwanto, Direskrimum Polda Malut Kombes Aldrin Marihot P Hutabarat, Wadireskrimum Polda Malut atau mantan Kapolres Halmahera Utara AKBP Adhi Satya Perkasa, dan Kasat Reskrim Polda Halmahera Utara AKP Toni Kasmiri. Divisi Propam diminta melakukan pemanggilan dan pemeriksaan pada keempatnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com