Peristiwa itu bermula ketika Amin tengah membuat batu bata di atas lahan warisan orangtuanya. Lalu tiba-tiba Anas datang dan mengusir serta melarang adiknya membuat usaha batu bata di lokasi tersebut.
Merasa berhak atas warisan orangtuanya itu, Amin berkeberatan. Amin menolak kakaknya memonopoli warisan orangtuanya. Pertengkaran sempat terjadi hingga Amin yang emosi mengambil parang lalu mengejar kakaknya. Anas yang ketakutan lalu lari terbirit-birit meminta pertolongan warga.
Pertikaian kedua bersaudara ini sempat membuat warga dan tetangga heboh. Namun, mereka takut mendekat karena khawatir jadi sasaran parang. Merasa takut dan tak nyaman dengan ancaman adiknya, Anas kemudian melapor ke polisi dan meminta agar adiknya ditahan.
Amin yang digiring petugas dari rumahnya ke Mapolres Polewali Mandar membantah akan menganiaya kakaknya dengan parang. Amin mengaku mengejar kakaknya sambil membawa parang hanya untuk menakuti agar Anas bersedia berbagai lahan warisan milik orangtuanya.
"Saya cuma menakuti agar kakak saya mau berbagai warisan. Saya tidak bermaksud memarangi sesungguhnya,” ujar Amin.
Kendati demikian, Amin tetap ditahan lantaran khawatir ancaman pembunuhan itu terbukti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.