KENDARI, KOMPAS.com — Puluhan pemulung di Kendari yang tidak terdaftar sebagai penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) berunjuk rasa di gedung DPRD setempat, Rabu (26/6/2013).
Para pemulung yang berdomisili di Kecamatan Mandonga itu didampingi langsung ketua RT-nya, Natstum. Dalam orasinya, Natstum menyatakan, warga yang rata-rata berprofesi sebagai pemulung tidak menerima kartu BLSM.
Di lain pihak, dia melihat ada warga yang sudah sejahtera menerima bantuan tersebut. “Kami ke sini untuk mempertanyakan kenapa warga yang tergolong miskin tidak menerima BLSM, padahal di Kelurahan Alolama ada warga yang memiliki mobil pribadi ikut antrean BLSM di Kantor Pos,” ungkapnya di Gedung DPRD Kota Kendari, Jalan Mayjen Sutoyo, Rabu (26/6/2013).
Menurut Natstum, penyaluran BLSM di Kecamatan Mandonga tidak tepat sasaran. Sebab, warga yang seharusnya berhak menerima bantuan kompensasi BBM dari pemerintah malah tidak terdaftar.
“Saya sebagai ketua RT merasa miris melihat keadaan ini, masak ada warga yang layak menerima BLSM malah tidak dikasih. Di mana keadilan yang selama ini didengung-dengungkan pemerintah,” tegasnya.
Pernyataan Natstum sontak disambut teriakan setuju oleh puluhan pemulung saat diterima anggota DPRD Kota Kendari, Muh Yahya dan Jayadi Said. Muh Yahya mengatakan, dalam waktu cepat akan segera memanggil pihak terkait dengan masalah tersebut.
“Kami (Dewan) akan segera memanggil BPS Kendari, pemerintahan tingkat kecamatan dan kelurahan guna membahas soal pendataan warga yang tidak menerima BLSM itu. Kami jadwalkan rapatnya pada hari Senin (1/7/2013) ya, jadi dimohon warga untuk bersabar,” kata Yahya.
Mendengar tanggapan anggota DPRD Kota Kendari, puluhan pemulung lalu membubarkan diri dengan tertib.
Sebelumnya, puluhan pemulung yang tergabung dalam Serikat Pemulung Kota Kendari mendatangi Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. Karena tak ditemui satu pun anggota Dewan, mereka kemudian menuju Gedung DPRD Kota Kendari. Mereka menggunakan gerobak yang biasa digunakan untuk mengumpulkan barang bekas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.