Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 26/06/2013, 15:41 WIB
|
EditorKistyarini

AMBON, KOMPAS.com — Ratusan sopir angkutan kota (angkot) di Ambon, Maluku, kembali menggelar aksi mogok sambil memarkir kendaraan di badan jalan di sejumlah kawasan di Ambon, Rabu (25/6/2013). Sebagian besar yang mogok adalah pengemudi angkutan jurusan Kudamati, Talake, Air Salobar, dan Banteng.

Para sopir ini kembali menggelar aksi mogok karena mereka tidak terima dengan tarif baru yang diumumkan Pemerintah Kota Ambon, Senin (dua hari lalu). Menurut para sopir, tarif yang diumumkan Pemkot Ambon sangat merugikan para sopir.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, aksi dilakukan di dua kawasan, yakni di kawasan pertigaan Batu Gantung dan kawasan Pasar Lama. Selain menggelar aksi mogok, para sopir juga menggelar razia terhadap angkot yang mengangkut penumpang.

Para sopir yang mogok memukuli badan-badan mobil angkot dan mengancam para sopir yang masih mengangkut penumpang serta memaksa para penumpang turun dari dalam angkot.

Akibat aksi mogok ini, ratusan penumpang jurusan Kecamatan Nusaniewe terpaksa berjalan kaki dan memilih naik ojek. Dalam aksi tersebut, para sopir juga terlibat kericuhan dengan sesama rekan mereka yang masih mengangkut penumpang.

Kericuhan ini akhirnya diredam oleh aparat kepolisian. Aksi ini juga mengakibatkan kemacetan dua kawasan tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan sopir ini masih menggelar aksi mogok. Mereka mengancam akan terus mogok sampai Pemerintah Kota Ambon mau mengubah tarif baru yang diumumkan sebelumnya.

Berdasarkan SK Wali Kota Ambon Nomor 483 Tahun 2013 tentang penetapan tarif angkutan jalan untuk penumpang kelas ekonomi di Kota Ambon, kenaikan tarif untuk jalur Nusaniwe yang meliputi Kudamati, Talake, Air Salobar, dan Benteng ditetapkan sebesar Rp 2.700. Tarif sebelumnya Rp 1.800. Dalam protes tersebut, para sopir meminta Pemkot Ambon menaikkan tarif hingga Rp 3.000.

"Kita minta Pemkot Ambon mengubah keputusannya dengan menaikkan tarif jurusan Nusaniwe Rp 3.000 karena kita sangat dirugikan. Bayangkan saja harga (tarif) terminal sudah naik Rp 10.000, padahal sebelumnya hanya Rp 6.000. Belum lagi harga BBM, harga setoran," kata Markus, seorang pengemudi angkot.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


    Rekomendasi untuk anda
    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

    Terkini Lainnya

    Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

    Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

    Regional
    Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

    Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

    Regional
    Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

    Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

    Regional
    Tatkala Jawa Mulai Rusak

    Tatkala Jawa Mulai Rusak

    Regional
    Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

    Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

    Regional
    Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

    Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

    Regional
    Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

    Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

    Regional
    Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

    Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

    Regional
    Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

    Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

    Regional
    Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

    Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

    Regional
    Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

    Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

    Regional
    Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

    Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

    Regional
    Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

    Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

    Regional
    Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

    Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

    Regional
    Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

    Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

    Regional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke