Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2013, 15:13 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com — Sejak beberapa hari lalu, tarif angkutan umum di Kolaka, Sulawesi Tenggara, mengalami kenaikan. Hal ini terjadi pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kenaikan tarif jauh dekat untuk angkutan umum dari harga Rp 3.000 kini telah menjadi Rp 5.000. Menurut sejumlah sopir angkutan umum, kenaikan harga ini memang imbas dari kenaikan harga BBM.

Pasalnya, kenaikan harga BBM berpengaruh terhadap segala kebutuhan mereka, mulai dari kebutuhan hidup sehari-hari maupun onderdil dan juga biaya perawatan mobil.

"Sebenarnya, kami juga tidak inign ongkos angkutan umum ini dinaikkan. Sederhana saja gambarannya Pak, tidak naik saja angkosnya penumpang sudah susah, apalagi kalau harga angkutan sudah naik. Pasti tambah tidak ada penumpang, Cuma memang hal ini harus kita lakukan karena BBM naik dan itu memengaruhi semua Pak," kata Citos, sopir angkutan dalam kota Kolaka, Selasa (25/6/2013).

Citos menambahkan, saat ini, penghasilan sopir angkutan umum hanya mengandalkan bayaran para anak sekolah dan ibu rumah tangga. "Nah, kalau musim libur seperti ini, pasti kurang setoran yang didapat. Tapi, semua ada risikonya, termasuk risiko yang kita ambil terhadap dampak naiknya harga BBM ini," tambahnya.

Bahkan, bukan hanya tarif angkutan umum saja yang naik. Di Kolaka, para abang tukang becak juga ikut menaikkan ongkos becak dari harga Rp 4.000 menjadi Rp 7.000. "Kita butuh makan, harga kebutuhan naik, makanya sewa becak kita juga naikkan. Kami harap para penumpang bisa mengerti dengan masalah ini," cetus Supri, salah satu tukang becak di Kolaka.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Perhubungan Kolaka, Amran Firdaus, perusahaan angkutan umum harus mengikuti kenaikan tarif yang telah disepakati bersama. "Naiknya sekitar 30 persen kalau untuk angkutan umum. Misalnya, dalam kota dari harga Rp 2.300 menjadi Rp 3.000 dan untuk pelajar dari harga Rp 1.300 menjadi Rp 2.000. Ini harga untuk dalam kota janganlah para sopir itu secara sepihak menaikkan harga," tegasnya.

Namun, untuk di luar kendaraan bermotor, pihak perhubungan mengatakan akan melakukan kordinasi lanjutan kepada penanggungjawabnya, misalnya tukang becak.

Kenaikan harga ini mendapat respons yang macam-macam dari warga. Ada yang setuju dan ada pula yang tidak setuju. "Bisa naik, tapi jangan kelewatan juga," tutup salah satu warga, Makmur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Rekomendasi untuk anda

    Terkini Lainnya

    Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

    Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

    Regional
    Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

    Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

    Regional
    Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

    Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

    Regional
    Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

    Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

    Regional
    Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

    Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

    Regional
    Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

    Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

    Regional
    Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

    Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

    Regional
    Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

    Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

    Regional
    Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

    Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

    Regional
    Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

    Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

    Regional
    Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

    Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

    Regional
    Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

    Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

    Regional
    Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

    Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

    Regional
    Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

    Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

    Regional
    Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

    Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

    Regional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com