Rekan korban, Nuriyadi (33), menceritakan, saat itu ia dan korban mencari kerang di pantai Sipelot.
"Saya diajak untuk mencari kerang. Sejak sore hingga maghrib masih asyik mencari kerang dan ikan itu pantai itu," katanya, Selasa.
Saat asyik mencari kerang, kata Nuriyadi, tiba-tiba ombak datang langsung menggulung Nuriyadi dan korban.
"Saya juga kena sapu ombak. Sementara Hari saat disapu langsung hanyut ke tengah laut," jelasnya.
Nuriyadi mengaku mencoba berenang untuk menolong Hari. Namun, Hari sulit terkejar karena sudah terbawa hingga ke tengah laut.
"Karena sudah tidak bisa menolong, saya langsung lapor ke Polsek Tirtoyudo. Saat itu juga warga melakukan pencarian, tapi tetap tak menemukan keberadaan korban," katanya lantas menangis.
Kini, pencarian jasad Hari terus dilakukan keluarga korban bersama warga setempat dengan dibantu Tim SAR PMI Kabupaten Malang.
"Warga di sini sudah tahu kalau pantai Sipelot terkenal angker. Sering terjadi kejadian yang sama. Sebelumnya, sudah ada lima kali kejadian terseret ombak," kata Nuriyadi.
Menurutnya, dari lima warga yang terseret ombak di pantai ini, hanya ada dua korban yang jenazahnya ditemukan.
"Tiga jenazah tidak ditemukan sampai sekarang," katanya.
Sementara itu, anggota PMI Kabupaten Malang Sibat Pujian menjelaskan, jasad korban masih belum ditemukan.
"Kita masih terus melakukan pencarian. Kini yang melakukan pencarian, Tim SAR PMI, dan Tim Tanagan bersama keluarga korban," jelas Sibat kepada Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.