Mereka mengeluh, hingga lebih dari 24 jam setelah terjadi gempa berskala 5,4 skala Richter yang mengguncang wilayah itu, Sabtu (22/6/2013), mereka belum menerima bantuan apa pun.
"Sampai saat ini belum ada bantuan apa pun yang kami terima. Untuk makan kami terpaksa berutang mi," kata Isni, salah seorang warga, Minggu (23/6/2013).
Dusun Gol adalah salah satu wilayah yang paling parah terkena dampak gempa. Sebagian rumah di dusun ini rata dengan tanah, sementara rumah yang masih berdiri tak layak lagi untuk ditempati.
Hingga Minggu siang warga masih berteduh di berugak —sejenis balai-balai beratapkan jerami atau daun kelapa kering— yang dirasa paling aman.
"Yang paling kita butuhkan saat ini adalah tenda, selimut, makanan, dan minuman," kata Muhasib, warga lainnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, gempa berkekuatan 5,4 SR yang mengguncang Pulau Lombok, Sabtu kemarin, telah merusak lebih dari seribu rumah warga yang tersebar di tiga kecamatan. Ketiga kecamatan itu adalah Kecamatan Ganggal, Kecamatan Tanjung, dan Kecamatan Pemenang. Dua puluh empat orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.