Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cucu Keroyok Kakek dan Nenek demi Warisan

Kompas.com - 23/06/2013, 15:59 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com
- Penyidik Polres Sidrap dilaporkan ke Propam Polda Sulawesi Selatan-Barat (Sulselbar) dengan tuduhan tidak profesional dalam menangani kasus penganiayaan.

Pelaporan itu dilakukan oleh Hj Rahmatia (42) setelah orangtuanya, H Abdul Wahab (69) dan Hj Naima (55) dianiaya cucu mereka yang dibantu lima teman. Penganiayaan itu, kata Rahmatia, karena kedua penganiaya, Asri dan Baharuddin, ingin merebut tanah warisan di Desa Tanete, Kecamatan Maritengga, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Rahmatia, yang didampingi suaminya Nurdin (67), menuduh penyidik Polres Sidrap tidak profesional dalam menangani kasus penganiayaan itu.

"Penyidiknya tidak profesional karena dari tujuh pelaku, hanya dua dijadikan tersangka. Saya sangat menyesalkan penyidik seakan memihak ke pelaku. Bahkan balok kayu yang memiliki duri paku itu disembunyikan dan tidak dijadikan sebagai barang bukti. Saya bersama keluarga tidak menerima kalau penyidik kepolisian tidak menjadikan ketujuhnya sebagai tersangka," tegas kata Rahmatia di Makassar, Minggu (23/6/2013).

Menurut Rahmatia, penganiayaan yang dilakukan ketujuh pelaku terjadi tanggal 21 April 2013 lalu di Jalan H Mustaming, di depan rumah tersangka Baharuddin. Kejadian itu terjadi saat orang tuanya hendak ke sawah. Tiba-tiba Baharuddin dan Asri langsung memukulnya yang kemudian disusul Arman, Iminasa, Hasna, Olleng dan seorang ipar Baharuddin.

Akibat penganiayaan itu, kedua korban menderita luka pada bagian kepala, muka dan tangan terkena tikaman, lengan dan jari tengah kiri pata, kepala robek dan rahannya remuk. Kedua korban pun sempat menjalani operasi di RS Nene Mallomo, Kabupaten Sidrap.

Atas ketidak profesionalisme dalam menangani kasus itu, Rahmatia melaporkan penyidik Polres Sidrap, Brigadir Polisi (Brigpol) Daniel ke Propam Polda Sulselbar dengan nomor laporan STPL/169/IV/2013/SUBBAG YUNDA, tertanggal 12 Juni 2013.

"Penyidiknya saya laporkan karena tidak profesional menangani kasus ini. Mereka hanya menetapkan dua tersangka dari tujuh pelaku. Penyidik juga tidak melakukan reka ulang kasus makanya saya lapor ke Polda Sulselbar," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com