Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Desa di Malaka Terendam Banjir Dua Meter

Kompas.com - 22/06/2013, 23:19 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Sebanyak 10 Desa di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terendam banjir bandang setinggi satu sampai dua meter. Terjangan banjir itu menyusul meluapnya sungai Benenain.

Rony Seran warga Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, kepada Kompas.com, Sabtu (22/6/2013) malam, mengatakan banjir sudah merendam rumah warga sejak Jumat kemarin, namun puncaknya terjadi hari ini.

“Hujan yang turun terus menerus turun tanpa henti selama dua hari ini, membuat sungai Benenain tidak mampu lagi menampung jumlah debit air sehingga meluap dan merendam rumah warga,” kata Rony.

Menurut Rony, salah satu pemicu meluapnya Sungai Benenain yakni, banjir kiriman dari dua Kabupaten tetangga, antara lain Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Timor Tengah Selatan (TTS).

“Setiap tahun bila musim hujan tiba, dua kabupaten tetangga menjadi penyuplai banjir terbesar, karena posisi Kabupaten Malaka, khususnya Malaka Barat persis berada di hilir,” kata Rony.

Rony juga mengatakan, tanggul penahan yang selama ini sudah dibangun oleh Pemerintah Ddaerah Kabupaten Belu dan warga setempat juga, tak mampu menahan kuatnya arus banjir sehingga tanggul pun sebagian besar sudah rusak.

Sementara itu, Kepala Desa Umatoos, Andreas Nahak Seran mengatakan, 10 desa yang terendam banjir itu, masing-masing Desa Umatoos, Fafoe, Uma Lor, Lasaen, Rabasahain, Sikun dan Oan Mane, Motaulun, Rabasa Haerin, dan Desa Loofun.

“Dari 10 desa yang terendam banjir sejak kemarin, ada empat desa yang paling parah yakni Umatoos, Fafoe, Lasaen, Rabasain. Khusus di desa Umatoos saja, ada 780 rumah yang terendam dan enam rumah lainnya rusak parah serta dua unit roboh. Selain itu, ternak seperti babi, ayam dan kambing juga hilang terbawa arus dan kita masih inventarisir,” kata Andreas.

Menurut Andreas, secara keseluruhan, jumlah rumah yang terendam di 10 desa itu diperkirakan mencapai ribuan unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com