Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Syiah Dipaksa Keluar Sampang

Kompas.com - 21/06/2013, 08:52 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SURYA/MUCHSIN Warga Syiah yang selama ini ditempatkan di GOR Tennis Indoor Sampang dipindahkan ke Puspa Agro, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (20/6/2013).

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Ratusan warga penganut Syiah asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terpaksa harus keluar dari kampung halamannya.

Mereka yang tinggal di pengungsian Gedung Olahraga (GOR) Tennis Indoor Kabupaten Sampang selama sembilan bulan direlokasi ke rumah susun di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (20/6/2013) pukul 15.00 WIB kemarin.

Warga Syiah direlokasi menggunakan lima minibus, satu bus milik Pemkab Sampang, serta dua truk pengangkut barang-barang mereka.

Relokasi ini menyusul adanya desakan dari ratusan santri dan ulama pesantren se-Madura setelah menggelar istigasah di Lapangan Wijaya, Sampang, yang jaraknya hanya 300 meter dengan pengungsian warga Syiah.

Mereka memaksa hendak masuk ke dalam lokasi pengungsian. Namun, ketatnya aparat keamanan membuat mereka tertahan di depan pagar GOR.

Salah satu ulama, M Faidol Mubarok, pengasuh pesantren Fatihul Ulum Kecamatan Camplong, Sampang, mengatakan, warga Syiah diminta keluar Sampang sebab keberadaannya sudah tidak diterima oleh masyarakat Sampang. Menurut dia, warga Syiah memiliki perbedaan pemahaman keagamaan dengan masyarakat sekitar.

Dijelaskan Faidol, para kiai dan ulama se Madura sudah cukup toleran kepada mereka dan sudah beberapa kali mencoba melakukan upaya negosiasi agar mereka kembali ke ajaran yang mayoritas dianut masyarakat Sampang. Namun, negosiasi itu ditolak. 

Sementara itu, Iklil Al Milal, pimpinan Syiah Sampang, tidak bisa dimintai keterangan. Pasalnya, menjelang warga Syiah diberangkatkan ke Sidoarjo, ia tiba-tiba sakit dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Sampang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com