Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KILAS POLITIK & HUKUM

Kompas.com - 21/06/2013, 00:37 WIB

Terkait Skandal, Rektor IPDN Segera Diganti

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi segera menetapkan Pelaksana Tugas Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) setelah rektor yang saat ini menjabat, I Nyoman Sumaryadi, mengundurkan diri. ”Pak Rektor satu-dua hari ini akan menyampaikan pengunduran diri,” kata Gamawan, Kamis (20/6), di Jakarta. Nyoman Sumaryadi diguncang isu gratifikasi seks setelah seorang perempuan bernama Susi Susilowati (35) mengaku memiliki anak
darinya. Nyoman juga disebut tidak bertanggung jawab atas anak tersebut. Menginvestigasi berbagai tudingan tersebut, tim Kemendagri masih menyelesaikan klarifikasi dan mencari berbagai bukti. Menurut Gamawan, dalam klarifikasi dengan tim, Nyoman membantah semua
tudingan itu. (INA)

Hari Hidrografi Dunia

Memperingati Hari Hidrografi Dunia Ke-92 pada 21 Juni 2013, Dinas Hidro Oseanografi (Dishidros) TNI AL menggelar sarasehan ”Peran Hidrografi dalam Mendukung Pembangunan
Ekonomi Biru” di Jakarta,
Kamis (20/6). Menurut Kepala Dishidros Laksma Aan Kurnia, diperlukan sinergi antarfungsi kelembagaan dan profesi di bidang hidrografi. Hingga kini,
Indonesia belum punya lembaga hidrografi. (EDN)

Asal Uang Akan Diungkap di Pengadilan

Komisi Pemberantasan Korupsi akan mengungkap praktik uang hasil korupsi yang digunakan menyuap hakim Setyabudi Tejocahyono untuk mengurus perkara dugaan korupsi dana bantuan sosial di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung. Pengungkapan ini akan dilakukan KPK di Pengadilan Tipikor dalam persidangan terhadap sejumlah terdakwa kasus suap hakim Setyabudi. Juru Bicara KPK Johan Budi SP di Jakarta, Kamis (20/6), mengatakan, sampai saat ini KPK terus menelusuri sumber uang suap untuk Setyabudi, termasuk siapa saja pihak yang terlibat sebagai penyuap. ”Masih ditelusuri sampai hari ini, siapa saja yang terlibat, apakah ada lagi pemberinya? Dari mana asal uangnya?” kata Johan. (BIL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com