Warga Syiah Dijaga Ketat Jelang Istighasah Ulama se-Madura

SAMPANG, KOMPAS.com — Wakil Kepala Polres Sampang Kompol Alfian Nurrizal menjelaskan warga Syiah asal Desa Bluuran dan Desa Karang Gayam, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, yang diungsikan di gedung Tennis Indoor Sampang mendapat penjagaan ketat aparat. Hal itu dilakukan menyusul akan digelarnya istighasah ulama pesantren se-Madura pada Kamis (20/6/2013) besok.

Alfian kepada Kompas.com, Rabu (19/6/2013), menyatakan, kepolisian mengerahkan 900 personel menjaga gedung Tennis Indoor dan lokasi istighasah, yakni di lapangan Wijaya, depan rumah Bupati Sampang.

"Karena jarak antara lokasi istighasah dan tempat penampungan berdekatan, kita antisipasi dengan pengamanan ekstra ketat," kata Alfian melalui sambungan telepon seluler.

Menurutnya, aparat yang berjaga termasuk 450 personel dari pasukan Brimob Polda Jawa Timur, 150 Shabara Polda Jawa Timur, dan kekuatan penuh Polres Sampang.

"Pengamanan kita lakukan terbuka dan tertutup untuk mengantisipasi adanya kemungkinan di luar kemungkinan," kata Alfian.

Pengungsi Syiah, kata Alfian, tidak akan ke mana-mana dan tidak akan terusir. Kegiatan Kamis besok pagi berupa istighasah yang akan digelar ulama dan kiai pondok pesantren se-Madura beserta santrinya di lapangan Wijaya, depan rumah dinas Bupati Sampang. 

Sampai berita ini ditulis, Iklil Al Milal, pimpinan Syiah Sampang masih belum bisa dimintai komentar. Beberapa kali telepon bernada aktif belum dijawab. Begitu pula pesan pendek yang dikirim Kompas.com juga belum ada balasan.