Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didesak, Rekonstruksi Kasus Tertembaknya Jurnalis Trans7

Kompas.com - 18/06/2013, 18:49 WIB
Irma Tambunan

Penulis

JAMBI, KOMPAS.com - Kalangan jurnalis di Jambi menuntut Kepolisian Daerah Jambi menggelar rekonstruksi penembakan aparat yang melukai wartawan Trans7 Nugroho Kusumawan alias Anton. Rekonstruksi diyakini akan mengungkap adanya unsur kesengajaan aparat dalam penembakan tersebut.

Salah seorang wartawan, Yoce Kartika mendengar ada aparat sempat memerintahkan rekannya, yang dimaknai untuk melakukan pengamanan tertentu. "Orang yang ada di samping saya itu berkata, lajukanlah! Setelah itu keluar tembakan yang langsung mengarah ke wajah Anton," ujar Yoce, saat dialog kalangan jurnalis dan Wakil Kapolda Jambi Komisaris Besar Rachmat Fudail di markas Polda Jambi, Selasa (18/6/2013).

Yoce dipanggil menjadi saksi dalam pemeriksaan aparat Propam Selasa kemarin. Menurut Yoce, dirinya persis di samping Anton saat meliput unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin kemarin.

Suasana siang itu memanas dan berbuntut saling dorong antara mahasiswa dan polisi. Hanya beberapa detik kemudian, seseorang tiba-tiba mengatakan, "lajukanlah", yang dalam bahasa Jambi bisa dimaknai "lakukanlah". "Saya mendengar sendiri seseorang mengatakan itu," ujar Yoce.

Yoce menambahkan, pelaku menembakkan peluru gas air mata itu dari sebelah kanan, dan langsung menancap ke bawah mata kanan Anton, yang kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Raden Mattaher.

Terkait kesaksian Yoce, Rachmad Fudail mengatakan akan memeriksa Briptu D lebih lanjut. Pemeriksaan awal sejauh ini diketahui bahwa perbuatan tersebut sebagai kelalaian dengan unsur ketidaksengajaan. Pihaknya setuju akan menggelar rekonstruksi kejadian dalam beberapa waktu ke depan, sebagaimana tuntutan jurnalis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com