Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terobos Palang Pintu, Metromini Dihajar Kereta

Kompas.com - 18/06/2013, 03:05 WIB

Jakarta, Kompas - Kecelakaan di pelintasan kereta kembali terjadi, Senin (17/6). Sebuah Metromini 640 tertabrak kereta rel listrik yang melintas di pintu pelintasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Akibat kecelakaan ini, kedua jalur rel tidak bisa dilintasi kereta dari kedua arah selama sekitar 1,5 jam. Selain itu, antrean kendaraan juga memanjang karena pintu pelintasan masih tertutup badan kereta.

Metromini jurusan Tanah Abang-Pasar Minggu itu tertabrak karena berada di pelintasan kereta setelah palang pintu menutup. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini.

”Ada dua rangkaian kereta yang akan lewat saat kejadian. Metromini masih berada di pelintasan saat kereta sudah dekat sehingga terjadi kecelakaan,” kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Sukendar Mulya.

Setelah kecelakaan, kereta yang menabrak langsung berhenti. Sementara bus yang tertabrak menghalangi rel sehingga kedua jalur rel tidak bisa dilintasi kereta sampai pemindahan bus selesai dilakukan pukul 11.10.

Kondisi ini menyebabkan 12 rangkaian KRL lintas Bogor tertahan, baik kereta dari arah Bogor maupun Jakarta. Perjalanan kereta baru normal lagi setelah proses evakuasi rampung. Meskipun terjadi keterlambatan perjalanan, tidak ada jadwal perjalanan kereta yang dibatalkan akibat kejadian ini.

Penyelesaian kasus kecelakaan ini, menurut Sukendar, diserahkan kepada polisi setempat. Berdasarkan catatan Kompas, sedikitnya lima kecelakaan di pelintasan kereta terjadi sepanjang tahun ini. Sebagian besar kecelakaan terjadi karena para pengendara menerobos palang pintu yang sudah tertutup.

Sukendar mengatakan, jumlah pelintasan kereta di wilayah Daop 1 ada 549. Dari jumlah itu, 158 pelintasan resmi dijaga petugas dari PT KAI, 10 pelintasan dijaga petugas pemda, dan 18 pelintasan dijaga pihak swasta. Adapun 123 pelintasan resmi, tetapi tidak dijaga. Ada 197 pelintasan liar dan 43 pelintasan sudah berupa pelintasan tidak sebidang.

Pelintasan sebidang

Sukendar menambahkan, penyelesaian pelintasan sebidang oleh pemda setempat mendesak dilakukan untuk mencegah semakin banyak terjadi kecelakaan, gangguan perjalanan kereta, dan kemacetan kendaraan di jalan. Apalagi, perjalanan kereta pada tahun mendatang akan bertambah.

Tahun 2013, jumlah perjalanan KRL 575 kali per hari. Angka ini meningkat dibanding tahun 2012. Tahun lalu, ada 514 perjalanan KRL per hari.

Guna mengurangi frekuensi kecelakaan di pelintasan kereta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun 11 jalan layang dan terowongan. Dalam APBD DKI Jakarta 2013 dana untuk pembangunan tersebut sudah dianggarkan di Dinas Pekerjaan Umum dengan total sebesar Rp 65 miliar.

Rencana pembangunan jalan layang oleh Pemprov DKI Jakarta adalah di Halimun-Madiun, Guntur-Cik Ditiro, akses Terminal Pulogebang, Kuningan Selatan, Mangga Dua, dan Gunung Sahari.

Adapun terowongan yang akan dibangun adalah Cenderawasih-Sultan Iskandar Muda, RA Kartini, Industri, Garuda, dan Permata Hijau.

Namun, hingga Juni 2013, belum terlihat adanya pekerjaan fisik di lapangan untuk pembangunan jalan layang atau terowongan ini.

Dalam persentase realisasi anggaran APBD 2013 yang dirilis lewat situs jakarta.go.id, disebutkan bahwa realisasi pekerjaan masih 0 persen. (FRO/ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com