Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Persilakan Rakyat Saja yang Menilai PKS

Kompas.com - 13/06/2013, 14:02 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai tidak elok mengomentari sikap partai politik di dalam koalisi pemerintah terkait kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Presiden menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai.

"Saya tidak mengurangi atau menambahi komentar Bapak Presiden, (menurut Presiden) tidak elok menilai organisasi politik, yang terlebih parpol tersebut ada di dalam koalisi Sekretariat Gabungan. Kita serahkan saja kepada rakyat untuk menilainya," kata Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi di Jakarta, Kamis (13/6/2013).

Hal itu dikatakan Sudi ketika dimintai tanggapan dari sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Premium akan naik menjadi Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter.

Sudi mengatakan, sikap PKS tersebut tentu akan dibicarakan dengan para ketua umum parpol koalisi. Ia memastikan tidak ada pihak Istana yang menyampaikan kepada elite PKS bahwa PKS akan dikeluarkan dari koalisi seperti diungkapkan Ketua DPP PKS Fahri Hamzah.

"Kalau mereka menunggu surat resmi dari Presiden, barangkali memang itu yang mereka harapkan (dikeluarkan koalisi)," kata Sudi.

Sudi juga mengingatkan Majelis Syuro PKS bahwa mereka pernah mengaku mendukung kebijakan pemerintah ketika bertemu Presiden satu bulan lalu. Ketika itu, kata dia, ikut hadir Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.

"Saya sendiri mendampingi Presiden ketika Majelis Syuro menyampaikan dukungan kepada kebijakan Presiden. Tapi, kenyataanya seperti ini (menolak)," kata Sudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

    Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

    Nasional
    Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

    Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

    Nasional
    Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

    Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

    Nasional
    Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

    Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

    Nasional
    Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

    Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

    Nasional
    Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

    Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

    Nasional
    Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

    Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

    Nasional
    Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

    Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

    Nasional
    KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

    KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

    Nasional
    Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

    Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

    Nasional
    Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

    Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

    Nasional
    Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

    Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

    Nasional
    KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

    KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

    KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Nasional
    Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

    Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com