Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Udang Vannamei Diseret Banjir, Petambak Rugi Miliaran Rupiah

Kompas.com - 12/06/2013, 19:13 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Petambak udang Vannamei di Desa Muntok, Kecamatan Larangan, dan Desa Candi, Kecamatan Galis, Pamekasan, Jawa Timur, mengalami kerugian akibat udangnya diseret banjir akibat hujan deras selama dua hari di Pamekasan dan sekitarnya.

Tambak yang ada tidak mampu menampung aluran air yang datang dari beberapa arah, sehingga udang yang akan dipanen seminggu lagi itu, terseret hingga saluran pembuangan air laut.

Iksan, pemilik sebelas tambak udang saat ditemui di lokasi tambaknya, Rabu (12/06/2013) menjelaskan, ada enam tambak yang akan dipanen seminggu ke depan dan lima tambak lainnya dua minggu ke depan akan dipanen berikutnya. Namun semuanya kandas setelah terseret banjir.

"Kalau dikalkulasi, per tambak akan menghasilkan udang sebanyak enam ton. Tapi setelah kami panen sisanya yang tidak terseret banjir hanya satu ton saja. Lima tonnya hilang," katanya.

Sementara tambak yang kelebihan air sampai berita ini ditulis, masih terus disedot untuk mengurangi volume air sekaligus untuk mengetahui sisa udang yang ada.

Kerugian itu, kata Iksan, dikalkulasi dari biaya pakan, pembelian benih, perawatan dan biaya penggarapan tanggung serta obat-obatan. Harga benih per petak Rp 35 juta, maka untuk benih saja, Iksan menghabiskan Rp 385 juta. Harga obat-obatan agar udang terhindar dari penyakit per petak Rp 10 juta, selama sebulan. Sampai menjelang panen, biaya untuk obat-obatan sudah menghabiskan Rp 220 juta.

"Untuk biaya listrik sebagai penerangan tambak, per bulan menghabiskan Rp 20 juta, maka selama dua bulan habis Rp 40 juta. Ditambah lagi untuk biaya pakan selama dua bulan menghabiskan Rp 120 juta. Itu belum termasuk penggarapan lokasi tambah yang harus mendatangkan alat-alat berat dan pekerja yang jumlahnya puluhan orang. "Kalau dikalkulasi sekitar Rp 30 juta," tandasnya.

Hitungan kerugian itu hanya milik Iksan saja. Di lokasi tambak udang Vannamei, ada empat petambak serupa. Paling besar milik Muhyi 22 petak, Mulyadi enam petak, Wahid Hasyim sembilan petak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com