MAKASSAR, KOMPAS.com — Aksi demonstrasi dengan memblokade jalan-jalan utama di Kota Makassar terus berlangsung sejak kemarin, Rabu (12/06/2013) ini. Bahkan, aksi anarkistis pun kembali terjadi dengan melempari Kantor Gubernur Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo.
Puluhan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) awalnya melakukan aksi demonstrasi dengan menutup jalan trans-Sulawesi yang menghubungkan kabupaten lainnya yang berada di sebelah utara dengan Kota Makassar, yakni Jalan Urip Sumoharjo. Akibatnya, arus lalu lintas mengalami kemacetan total.
Setelah melakukan orasi beberapa menit di depan kampus, mahasiswa UMI pun mendatangi Kantor Gubernur Sulsel yang hanya berjarak puluhan meter. Kedatangannya ke tempat itu ialah untuk menemui Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, dan menyampaikan aspirasinya.
Hanya, Syahrul tak kunjung menemui mahasiswa. Kekecawaan mahasiswa pun dilampiaskan dengan melempari Kantor Gubernur yang dijaga ketat aparat kepolisian dan petugas Satpol PP.
Saat itu pula, Dekan Fakultas Hukum UMI, Hasbi Ali, yang juga calon wakil wali kota Makassar mendatangi mahasiswa dan memarahi mereka. Hasbi berteriak-teriak dan mengancam akan memecat mahasiswa yang melakukan tindakan anarkistis. "Saya drop out kamu. Saya tidak ingin citra UMI dirusak oleh kamu," teriak Hasbi kepada salah seorang mahasiswa yang tengah berorasi.
Tentunya, tindakan Hasbi menuai perlawanan dari sejumlah mahasiswa yang berdemonstrasi. Namun, beruntung, kemarahan mahasiswa dapat diredam oleh beberapa dosen UMI yang mengikuti Hasbi Ali dari belakang.
Hingga kini, mahasiswa UMI masih terus melempari Kantor Gubernur Sulsel. Sesekali, lemparan balasan pun dilayangkan anggota Satpol PP yang berada di dalam Kantor Gubernur Sulsel.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.