Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah, Sikapi Penangkapan WNI di Jeddah!

Kompas.com - 11/06/2013, 20:06 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Buntut dari kerusuhan di Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (9/6/2013) malam waktu setempat, terjadi penangkapan terhadap puluhan warga negara Indonesia oleh otoritas keamanan Arab Saudi. Tuduhan yang dikenakan adalah provokator. Pemerintah diminta tak tinggal diam.

"Belum tentu mereka provokator," tegas anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka dalam siaran pers, Selasa (11/6/2013). Informasi yang didapatkan Rieke, ada 30 orang yang telah ditangkap karena dianggap sebagai provokator kerusuhan. Sementara perbincangan di salah satu stasiun televisi dengan narasumber dari Kementerian Luar Negeri, sebut Rieke, malah menyebutkan ada 89 orang ditangkap.

Belajar dari pengalaman selama ini, Rieke meminta Pemerintah Indonesia bergerak cepat menanggapi penangkapan ini. "Hukum di Arab Saudi keras dan sering diskriminatif terhadap warga migran," ujar dia.

Karena itu, Rieke mendesak Pemerintah SBY untuk: 1. Segera melakukan langkah diplomatis untuk menelusuri keberadaan para WNI tersebut. 2. Menyampaikan kepada media massa dan publik terkait identitas dan kondisi seluruh WNI yang ditangkap otoritas Arab Saudi. Identitas ini harus mencakup nama, asal daerah, tempat penahanan, dan kondisi terakhir. 3. Memberikan pendampingan hukum agar tak ada "salah tangkap dan salah sanksi".

Kerusuhan terjadi di KJRI Jeddah, Minggu (9/6/2013), setelah ribuan WNI di Arab Saudi mengantre pengurusan dokumen perjalanan maupun izin tinggal dan bekerja di Arab Saudi sejak Sabtu (8/6/2013). Antrean serentak ribuan orang ini menyusul amnesti dari Pemerintah Arab Saudi untuk para WNI overstayer maupun yang kabur dari para majikan. Batas waktu untuk melengkapi dokumen adalah hingga batas 3 Juli 2013.

Kerusuhan memuncak Minggu malam. Saat itu, para pekerja membakar beragam perkakas di depan gerbang KJRI. Disebutkan pula sebagian pekerja berupaya merangsek mendekati gedung KJRI. Satu orang tewas akibat kerusuhan ini, seorang pekerja perempuan dari Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

    Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

    Nasional
    PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

    PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

    Nasional
    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Nasional
    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Nasional
    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Nasional
    Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

    Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

    Nasional
    DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

    DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

    Nasional
    Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

    Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

    Nasional
    Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

    Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

    Nasional
    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

    Nasional
    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Nasional
    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

    Nasional
    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Nasional
    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com