Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh, Kantor Bupati Samosir "Hujan Batu"

Kompas.com - 10/06/2013, 12:36 WIB
Kontributor Kompas TV, Tigor Munthe

Penulis

SAMOSIR, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa masyarakat Kabupaten Samosir di Kantor Bupati Samosir, Sumatera Utara sempat ricuh, Senin (10/6/2013).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, aksi 1000-an orang dari Forum Peduli Samosir Nauli (Pesona) menuntut pencabutan izin pemanfaatan kayu (IPK) Hutan Tele yang dipegang PT Gorga Duma Sari (GDS) seluas 800 hektar.

Aksi yang mulanya berlangsung berlangsung damai diiringi manortor dan gondang Batak, mendadak ricuh ketika Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Samosir YC Hutauruk hadir ke depan massa, dan menjelaskan pihaknya tidak berwenang mencabut izin pemanfaatan kayu.

Alasan Hutauruk, saat ini Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara sedang memproses pengaduan Forum Pesona yang melaporkan dugaan kejahatan lingkungan dalam penerbitan IPK.

Hutauruk juga mengklaim sejak dikeluarkannya surat penghentian sementara operasional PT GDS di Hutan Tele, tidak ada aktivitas penebangan di areal yang dikuasai PT GDS.

Mendapat jawaban itu, koordinator aksi Fernando Sitanggang menyela dan mengatakan sampai hari ini PT GDS masih terus melakukan aktivitas penebangan. Mendadak Hutauruk meninggalkan massa, dan coba ditarik oleh Fernando Sitanggang agar tidak meninggalkan tempat.

Kericuhan pecah, saat Hutauruk tetap kabur sementara belasan aparat Satpol PP menghadang aksi warga yang mencoba mengejar Hutauruk. Tak pelak, terjadi hujan batu. Warga yang terpancing melempari kantor bupati dengan batu.

Aparat Kepolisian Resor Samosir dan Satpol PP tidak membalas aksi warga ini. Koordinator aksi dan beberapa pengurus Forum Pesona mengamankan warga agar menghentikan main lempar batu.

Salah seorang pegawai Dinas Kehutanan Samosir Anggiat Simatupang mengalami luka akibat lemparan batu yang mengenai kepala bagian belakang. Kepalanya bocor dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com