Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kirim 2 Pesawat Jemput Jenazah Taufiq Kiemas

Kompas.com - 08/06/2013, 22:17 WIB
Sandro Gatra

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan belasungkawa atas wafatnya Ketua MPR Taufiq Kiemas. Hal itu disampaikan Presiden dalam jumpa pers di kediaman pribadinya, Cikeas, Bogor, Sabtu (8/6/2013) malam. 

"Atas nama negara, pemerintah dan pribadi, saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya bapak Taufiq Kiemas. Semoga almarhum bisa tenang di sisi Tuhan yang maha kuasa, Allah SWT sesuai dengan jasa-jasa perjuangan dan pengabdiannya pada bangsa dan negara," ucap SBY.

Sebenarnya, lanjut SBY, dia bersama para menteri dan pejabat terkait sejak siang berkomunikasi intensif dengan keluarga Taufiq Kiemas saat almarhum dalam kondisi kritis di rumah sakit di Singapura.

"Ketika Bapak Taufiq Kiemas dalam kondisi kritis, kami berkomunikasi dengan pihak keluarga seraya berdoa yang terbaik untuk Bapak Taufiq Kiemas, seraya menyiapkan apa yang bisa dibantu negara," jelasnya.

Lalu, setelah Presiden mendengar berita bahwa Taufiq Kiemas wafat, sistem pun langsung bekerja. Pejabat terkait melakukan langah-langkah. Di antaranya, pemerintah menyiapkan dua pesawat TNI AU, Hercules dan Boeing 737 untuk berangkat ke Singapura menjemput jenazah almarhum.

Direncanakan jenazah berserta keluarga akan berangkat ke Singapura pukul 9.00 waktu Singapura atau 8.00 pagi waktu Indonesia, langsung menuju bandara Halim Perdana Kusumah. Di Halim, jenazah disemayamkan dan akan disalatkan. Dan di situ lah, SBY berharap yang hadir bisa beri penghoramatan terakhir sebelum almarhum dimakamkan di TMP Kalibata.

"Saya selaku kepala negara akan memimpin upacara pemakaman jenzah pak Taufiq," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com