Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Mimin: Pembaca Masih Peduli Ibu meski Sudah Meninggal

Kompas.com - 07/06/2013, 21:18 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Mimin (53), penderita tumor di wajah asal Kampung Jareged, Desa Jayaputra, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, telah meninggal dunia pada Senin (3/6/2013) sekitar pukul 15.00 WIB. Ibu dua anak tersebut mengembuskan napas terakhirnya sebelum menerima sumbangan yang ketiga dari para pembaca Kompas.com.

Sumbangan ketiga dari pembaca sebesar Rp 1.250.000 telah diterima putri Mimin, Imas (35), di rumahnya, Jumat (7/6/2013). Imas pun tak menduga penderitaan ibunya mendapatkan perhatian yang besar dari para pembaca Kompas.com.

"Saya tak menyangka para pembaca Kompas.com masih peduli kepada penderitaan ibu saya. Meskipun ibu saya sudah meninggal. Saya awalnya mau memberitahukan, tapi saya lupa karena saya masih sibuk," ungkap Imas kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Kamis siang.

Imas beserta keluarganya tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih atas perhatian para pembaca Kompas.com, dan Kompas.com kepada mendiang ibunya. Ia pun mengaku, selama ini bantuan yang terealisasi hanya dari pembaca Kompas.com.

"Saya dan keluarga berterima kasih kepada pembaca Kompas.com atas perhatiannya. Soalnya, selama ini ibu saya hanya mendapatkan bantuan dari Kompas.com. Sekali lagi kami berterima kasih," tambah Imas sembari meneteskan air matanya.

Diberitakan sebelumnya, Mimin merupakan penderita tumor sinonasal di wajahnya. Ia kehilangan wajahnya akibat benjolan tumor tersebut. Mulut, hidung, pipi, dan kedua bola matanya seakan hilang terhalang benjolan tumor yang dideritanya selama beberapa bulan terakhir.

Mimin tinggal bersama seorang putri dan kedua cucunya di sebuah rumah sederhana berukuran sekitar 3 x 4 meter. Semasa hidup, Mimin hanya bisa berbaring di sehelai kasur busa di tengah rumahnya, dan tidak bisa makan seperti orang pada umumnya. Ia pun termasuk salah seorang warga miskin yang hanya mengandalkan pengobatan dengan kartu Jamkesmas. Namun, ia tak bisa melakukan operasi akibat terkendala biaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com