Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan Minta Unjuk Rasa Anti-pemerintah Segera Diakhiri

Kompas.com - 07/06/2013, 15:30 WIB

ANKARA, KOMPAS.com — Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, Jumat (7/6/2013), menyerukan unjuk rasa yang menentang pemerintahannya segera diakhiri.

Erdogan juga meminta para pendukungnya untuk pulang ke rumah setelah turun ke jalanan untuk unjuk kekuatan sekaligus menyambut Erdogan yang baru kembali dari kunjungan ke luar negeri.

Para pendukung Erdogan mengibarkan bendera Turki dan berseru "Kami bersedia mati untukmu, Erdogan" dan "Izinkan kami menghancurkan mereka". Itulah cara para pendukung Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) menunjukkan kekuatan mereka setelah selama ini berdiam diri.

"Saya menyerukan agar semua unjuk rasa yang berubah menjadi vandalisme segera dihentikan," kata Erdogan dalam pidatonya di bandara Istanbul sepulangnya dari kunjungan ke Afrika Utara.

Didampingi istri dan para menterinya, Erdogan memuji kesetiaan pendukungnya dalam beberapa hari terakhir. Di hadapan para pendukungnya itu, Erdogan menegaskan dia tetaplah pelayan warga Turki.

"Kalian harus tetap tenang, dewasa, dan mengedepankan akal sehat," ujar Erdogan.

"Sekarang kita semua akan pulang ke rumah. Kalian bukan tipe manusia yang gemar menghancurkan benda-benda di jalanan," tambah Erdogan.

Sebelumnya, ribuan warga anti-pemerintah memadati jalanan berbagai kota di seluruh Turki menyerukan pengunduran diri Erdogan.

Namun, Erdogan mengatakan dia menduduki jabatannya karena dipilih rakyat dan satu-satunya sarana dirinya bersedia menyerahkan kekuasaan adalah melalui pemilu.

"Kami tak bisa menutup mata terhadap siapa pun yang merusak perdamaian negeri ini dan mencoba untuk membajak demokrasi," tambah dia.

Perlawanan terhadap Erdogan semakin kuat, tetapi faktanya politisi berusia 59 tahun ini sudah memenangkan tiga pemilihan umum. Bahkan dalam Pemilu 2011, Erdogan meraup suara di atas 50 persen.

Apalagi di bawah pemerintahan Erdogan, Turki menikmati pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan beberapa tahun belakangan ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com