Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Turki Tetap Lanjutkan Penggusuran Taman Gezi

Kompas.com - 06/06/2013, 21:45 WIB

ANKARA, KOMPAS.com — Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, Kamis (6/6/2013), menegaskan, pembangunan kembali Taman Gezi yang kontroversial tetap dilanjutkan meski unjuk rasa warga sudah memasuki hari ketujuh.

Erdogan menyampaikan pernyataannya setelah kembali dari kunjungan kenegaraan ke Tunisia yang dipercepat akibat kondisi di dalam negeri.

Padahal, sebelum bertolak ke Tunisia pada Senin (3/6/2013), Erdogan yakin aksi massa di Istanbul akan berakhir saat dia kembali dari luar negeri.

Namun, semalam sebelum Erdogan mengakhiri kunjungannya di Afrika Utara, polisi di ibu kota Ankara terpaksa menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa yang mendirikan barikade dan kemudian membakarnya.

Kerusuhan di Turki berawal dari aksi duduk di Taman Gezi, yang terletak tak jauh dari Lapangan Taksim Istanbul yang terkenal itu.

Warga melakukan aksinya untuk menghalangi pekerja yang akan menghancurkan taman itu untuk diubah menjadi sebuah pusat perbelanjaan.

Para pengunjuk rasa menentang rencana pemerintah yang akan menggusur salah satu dari ruang terbuka hijau yang tersisa di Istanbul. Beberapa dari mereka bahkan sudah menginap di taman itu selama beberapa hari.

Namun, aksi damai itu kemudian menjadi berlangsung rusuh setelah polisi membubarkan unjuk rasa menggunakan gas air mata.

Dengan cepat, tema unjuk rasa berubah menjadi protes antipemerintah yang kemudian menyebar ke beberapa kota, antara lain ke Ankara dan Tunceli.

Para pengunjuk rasa menuntut agar Erdogan yang sudah berkuasa satu dekade agar turun dari jabatannya. Mereka menilai Erdogan semakin otoriter dan mencoba menjadikan Turki yang sekuler menjadi sebuah negara Islam.

Akibat unjuk rasa yang diwarnai kekerasan ini, dikabarkan empat orang tewas, ribuan orang luka-luka, dan ratusan orang kini menjadi tahanan polisi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com