Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Hari RSUP NTB Rawat Pasien Hidrosefalus

Kompas.com - 05/06/2013, 23:19 WIB
Kontributor Kompas TV, Abdul Latif Apriaman

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Setiap hari Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB merawat pasien penderita pembengkakan kepala atau hidrosefalus. Para pasien itu datang dari kabupaten dan kota se-NTB.

"Hari ini saja kami merawat lima pasien, salah satunya dari Bima," kata dr Lalu Ahmadi, Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUP NTB, Rabu (5/6/2013).

Menurut Ahmadi, dalam sepekan hampir satu kali RSUP NTB menjalani operasi. "Jika dirata-rata setiap pekan kami menyetujui permohonan penggunaan avisan, alat untuk operasi hidrosefalus. Jadi dalam sebulan setidaknya ada 4 pasien yang dioperasi," jelas Ahmadi.

Sebagian pasien hidrosefalus terpaksa diminta untuk dirawat jalan karena penyakit yang dideritanya disebabkan faktor genetik. Menurutnya, semakin dini penyakit hidrosefalus diketahui maka akan semakin mudah penanganannya.

"Penyakit hidrosefalus bisa diketahui dengan melakukan CT scan. Dan setelah ketehuan apa faktor penyebabnya maka kita kan mengetahui tindakan medisnya," kata Ahmadi.

Jika seorang pasien menderita penyakit hidrosefalus karena faktor nongenetik maka yang bersangkutan masih mungkin untuk disembuhkan dengan jalan operasi. Akan tetapi jika hidrosefalus yang dideritanya adalah bawaan lahir, maka jalan keluarnya adalah memberikan perawatan melalui poli tumbuh kembang.

"Hampir 90 persen penderita hidrosefalus adalah karena faktor genetik. Jaringan otak dan syarafnya sudah rusak sejak dalam kandungan jadi tidak mungkin untuk dipulihkan," jelasnya.

Pernyataan dr Ahmadi tersebut terkait dengan pengaduan orangtua Fariz, seorang pasien hidrosefalus yang melapor ke Ombudsman NTB karena merasa anaknya tidak mendapat perawatan seperti yang diharapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com