Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Bunuh Diri Poso Mirip Bom Rakitan Di Sulsel

Kompas.com - 04/06/2013, 18:55 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari hasil penyelidikan polisi, pelaku bom bunuh diri di Poso, Sulawesi Tengah menggunakan bom tupperware atau bom rakitan dengan wadah plastik. Bom serupa sebelumnya pernah ditemukan di Sulawesi Selatan.

"Ini mirip dengan yang pernah kami temukan di Sulawesi Selatan, menggunakan tupperware, kontainernya rantang. Kandungan juga memang material khas, ada alat atau benda-benda khas. Ada juga bahan mengandung unsur zat besi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2013).

Dalam catatan Kompas.com, bom serupa sebelumnya ditemukan di kebun warga di Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Sulawesi Tengah pada akhir 2012 lalu. Bom itu dibungkus dan disimpan dalam rantang plastik berukuran 20 sentimeter, dikelilingi gotri dari besi beton berukuran enam inci. Terdapat pula serbuk pembuat bom memakai baterai 12 volt dan detonator. Berat bom rakitan itu diperkirakan 10 kilogram.

Dusun Tamanjeka berada di pegunungan yang oleh warga sekitar disebut Gunung Biru (sekitar 2.100 meter di atas permukaan laut). Tamanjeka memiliki medan jalan yang sulit dan wilayah gunung tertutup hutan lebat. Kawasan itu pernah dijadikan lokasi latihan teror kelompok Poso. Kemudian, pada awal 2013, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menemukan 20 bom pipa dan tiga bom tupperware saat menggeledah rumah dan kebun di Enrekang, Makassar, Sulawesi Selatan. Asal usul bom ini diharapkan mampu mengungkap keterkaitan pelaku bom bunuh diri dengan kelompok teror.

Diberitakan sebelumnya, aksi bom bunuh diri terjadi diantara pos jaga Mapolres Poso dan masjid, Senin (3/6/2013) pukul 08.03 WITA. Ledakan bom terjadi dua kali. Tubuh pria itu dan motor yang dikendarainya hancur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Pelaku diduga menggunakan bom tupperware atau bom yang diletakan dalam wadah plastik.

Pelaku diduga terkait jaringan teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) seperti Santoso, Autat Rawa alias Sabar, dan Upik Langawa. Kepolisian pun mendalami kaitan aksi bom bunuh diri dengan narapidana yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Ampana, Tojo Una-Una, yaitu Basri alias Ayas. Basri yang kabur sejak April hingga kini belum berhasil ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

    Nasional
    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Nasional
    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Nasional
    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Nasional
    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com