Tolak Penggusuran, Warga Pantai Parangkusumo Demo

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan warga Parangkusumo Kabupaten Bantul yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menolak Penggusuran, Kamis (30/5/2013), menggelar aksi di depan Gedung DPRD Provinsi DI Yogyakarta. Aksi yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB ini dilakukan guna menolak rencana penggusuran rumah warga di kawasan Pantai Parangkusumo.

Koordinator Aksi, Watin, mengatakan, pernyataan akan digusurnya warga Pantai Parangkusumo pada ulang tahun Satpol PP Kabupaten Bantul beberapa waktu lalu, membuat masyarakat resah.

Apalagi, sampai saat ini belum ada kejelasan mengenai rencana itu. "Kehidupan warga Parangkusumo tidak lagi tenang, lantaran takut jika sewaktu-waktu digusur, karena itu kami datang ke DPRD Provinsi untuk meminta kejelasan dan menolak penggusuran," ungkap Watin.

Watin mengungkapkan, pemerintah seakan tidak pernah memperhatikan kehidupan warga yang sudah puluhan tahun tinggal di sekitar Pantai Parangkusumo. "Pemerintah tidak pernah mengajak musyawarah untuk mencari solusi terbaik, misalnya mengenai rencana jumlah ganti rugi yang akan diberikan," tegasnya.

Menurut Watin, rencana pembangunan megaproyek kawasan wisata di Pantai Parangkusumo hanya mengutamakan keuntungan investor asing, dan tidak memperhatikan masyarakat miskin.

Demi investor asing, rumah warga miskin digusur dengan alasan bangunan-bangunan itu liar sehingga tidak memberikan ganti kerugian. "Kami menyatakan menolak, jika tidak jelas mengenai ganti rugi dan rencana penggusurannya. Warga siap melawan jika sewaktu-waktu terjadi penggusuran," kata Watin.