Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Pegawai Freeport Diperiksa Polisi

Kompas.com - 29/05/2013, 02:48 WIB

Jayapura, Kompas - Pascainsiden runtuhnya batuan di atas ruang latihan, area tambang bawah tanah di Big Gossan, Freeport, Kepolisian Daerah Papua telah meminta keterangan 15 pegawai perusahaan tersebut. Selain itu akan diperiksa lagi 10 korban yang selamat.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes I Gde S Jaya di Jayapura, Selasa (28/5), mengatakan, pemeriksaan itu tak hanya dilakukan terhadap para pemimpin perusahaan, tetapi juga para staf dan pekerja tambang. ”Khusus untuk 10 pekerja yang selamat, pemeriksaan belum dilakukan karena saat ini mereka berada di luar Papua. Ada yang di Jakarta, Makassar, dan Biak,” kata Gde Jaya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 28 pekerja tambang tewas dalam insiden runtuhnya batuan di atas ruang kelas 11, area Big Gossan, tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia. Dalam insiden itu, 10 pekerja lainnya selamat.

Polda Papua telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki insiden tersebut. ”Kami masih terus menyelidikinya dan belum ada kesimpulan. Nanti hasil penyelidikan Polda akan ditemukan dengan hasil penyelidikan dari ESDM serta tim ahli,” ujar Gde.

Sebelumnya, Kepala Polda Papua Irjen Tito Karnavian mengatakan, tim dari laboratorium forensik turut bergabung dalam tim penyelidik. Mereka akan meneliti mengapa insiden itu terjadi.

Penyelidikan yang dilakukan polisi, menurut Tito, antara lain untuk mencari tahu apakah ada prosedur pengamanan dan inspeksi yang dilalaikan. ”Apakah ada unsur kesengajaan? Kelalaian? Atau memang murni musibah,” ucap Tito.

Beberapa waktu lalu, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto mengatakan, pihaknya terbuka terhadap investigasi terkait dengan peristiwa tersebut. Bahkan, PT Freeport Indonesia juga membuka diri bagi tim investigasi independen untuk turut serta dan ambil bagian dalam proses tersebut.

Menurut dia, hal itu penting untuk mengetahui penyebab runtuhnya batuan yang menimbun 28 pekerja tambang tersebut. Selain itu, hasil penyelidikan juga jadi bahan kaji untuk penguatan prosedur keamanan dan keselamatan tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia. (JOS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com