Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY, Apa Arti Penghargaan jika Picu Polemik?

Kompas.com - 27/05/2013, 21:39 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya mengurungkan niat menerima penghargaan World Statesman Award dari organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (ACF) di New York, Amerika Serikat, jika melihat polemik di dalam negeri.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, pemberian penghargaan tersebut tentu positif bagi Presiden SBY. Namun, kata dia, Presiden sebaiknya memperhatikan kritikan yang jelas bukanlah bentuk ketidaksenangan personal.

"Namun, merupakan ekspresi sayang pada bangsa ini agar bangsa ini mau berani jujur atas situasi yang sesungguhnya. Konflik yang melibatkan isu agama dan suku tidak bisa dipungkiri masih terjadi. Ini kenyataan yang harus berani diakui," kata Fadli di Jakarta, Senin (27/5/2013).

Fadli mengatakan, SBY sebaiknya cukup berterima kasih kepada ACF atas rencana pemberian penghargaan itu. Jika Presiden tidak menerima, kata dia, rakyat pasti akan senang. Hal itu bisa menjadi pembelajaran penting tentang nilai kerendahan hati dan kejujuran pemimpin.

"Apa arti gelar dan penghargaan dari internasional jika justru memicu polemik di dalam negeri? Penghargaan dari rakyat jauh lebih penting," pungkas Fadli.

Seperti diberitakan, Presiden dan rombongan sudah bertolak ke Swedia pagi tadi. Setelah menyelesaikan kunjungan kerja di Swedia, Presiden dan rombongan akan ke New York, AS, untuk menghadiri pertemuan kelima Panel Tingkat Tinggi mengenai Agenda Pembangunan Pasca-2015.

Di New York, Presiden akan menerima penghargaan dari ACF. Presiden mengaku menghormati kritikan dari berbagai pihak. Hanya saja, menurut Presiden, rakyat Indonesia seharusnya berterima kasih dan tidak boleh melihat penghargaan tersebut secara tidak baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com