Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit dan Hadi Legawa, Ganjar Optimistis...

Kompas.com - 27/05/2013, 03:21 WIB

Minggu (26/5) pagi, wajah Bibit Waluyo, calon gubernur petahana (incumbent) dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Jawa Tengah, berseri-seri. Ia optimistis menang dalam pemilihan gubernur-wakil gubernur periode 2013-2018 itu. Bibit disertai istrinya, Sri Suharti, dan keluarganya mendatangi Tempat Pemungutan Suara 2 Kelurahan Gajah Mungkur, Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang.

Seusai mencoblos, Bibit memilih kembali ke Puri Gede, rumah dinas Gubernur Jateng, menanti penghitungan cepat yang ditampilkan sejumlah stasiun televisi swasta. Minggu sore, saat ditemui, Bibit duduk santai bersama istrinya. Senyumnya mengembang, tetapi matanya memerah. ”Saya belum tidur semalaman. Sampai pagi dan siang ini juga belum tidur. Belum makan juga,” kata Bibit, seraya tetap menyaksikan tayangan di televisi.

Sejumlah petinggi Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional yang mengusungnya tak tampak lagi setelah sebelumnya berkunjung dan meminta maaf atas hasil yang didapat pasangan Bibit-Sudijono Sastroatmodjo dalam Pilkada Jateng.

Bibit mengaku sudah mengetahui hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei sekitar pukul 13.30, yang menunjukkan pesaingnya, pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko, unggul. Meski lelah, Bibit masih menerima wartawan yang datang untuk mewawancarainya. ”Hasil hitung cepat itu menggambarkan situasi yang sesungguhnya. Rakyat sudah memilih. Saya tidak ada masalah. Itu rakyat yang memilih,” tuturnya lagi.

Setelah menyelesaikan tugas sebagai Gubernur Jateng, Agustus nanti, Bibit mengatakan tidak akan berkecimpung lagi di dunia politik. Sri Suharti juga menjawab hal senada. ”Emoh (tidak mau). Saya nanti istirahat. Sudah 65 tahun, momong cucu, jalan-jalan, kembali ke Magelang,” ungkap Bibit.

Bibit siap menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan di Jateng kepada Ganjar. ”Biarlah nanti Mas Ganjar seperti apa. Mungkin dia sudah punya konsep untuk memajukan Jateng menjadi lebih baik,” tuturnya.

Sikap legawa juga ditunjukkan Sudijono. Ia juga menyampaikan selamat kepada pasangan Ganjar-Heru. ”Mudah-mudahan dengan dukungan itu, pasangan Ganjar-Heru dapat menjalankan roda pemerintahan dengan lancar dan solid,” ujar Rektor Universitas Negeri Semarang itu.

Saat mengetahui hasil hitung cepat, dia langsung berkomunikasi dengan Bibit melalui pesan layanan singkat. ”Saya memohon maaf, tak bisa memberikan yang terbaik untuk pasangan,” ujar Sudijono, Minggu petang.

Ia juga menyatakan dari awal sudah menyiapkan diri untuk menerima dengan legawa apa pun hasil pilkada. ”Harus siap menang dan siap kalah. Jelas ini pengalaman yang menarik,” tuturnya.

Berupaya tegar

Seperti pasangan Bibit-Sudijono, pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono juga berusaha menerima hasil penghitungan cepat Pilkada Jateng. Minggu petang, suasana Posko Hadi-Don di Hotel Telomoyo, Semarang, tidak seramai biasanya. Hiruk-pikuk tim sukses dan sejumlah pembesar partai politik pendukungnya berganti senyap.

Meskipun demikian, Hadi, mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng itu, berupaya tetap tegar di tengah pendukungnya. Dia tetap tersenyum ramah kepada setiap orang yang datang. ”Saya legawa menerima hasil hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei, sembari menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng,” kata Hadi. Ia menggunakan hak pilihnya di TPS 07 Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.

Hadi berharap gubernur terpilih nanti akan membawa perubahan di Jateng, di lingkup pelayanan pegawai negeri sipil, dan terus mengupayakan kesejahteraan rakyat. ”Kalah menang di dunia politik itu adalah hal biasa. Saya sudah menghitung-hitung peluang dan mengantisipasinya,” katanya.

Pasangannya, Don Murdono, lebih santai menunggu hasil penghitungan cepat. Minggu pagi, ia berada di kediaman keluarganya di Desa Cangkiran, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Bupati Sumedang, Jawa Barat, itu didampingi sejumlah kerabat, pendukung, dan pejabat Kabupaten Sumedang. Ia juga mengajak pendukungnya menantikan hasil penghitungan cepat di Desa Wisata Nglimut, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal.

Di Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Ganjar mengantarkan orangtuanya, Parmudji (84) dan Sri Suparmi (74), memilih di TPS 08 Desa Semawung Daleman, Kecamatan Kutoarjo. Ganjar membantu ayahnya yang menderita osteoporosis mencoblos di TPS kompleks Stasiun Kutoarjo itu. ”Saya sampaikan cara memilih, beliau menunjuk gambar,” ungkap Ganjar.

Minggu siang, sorak-sorak pendukung terdengar di rumah orangtua Ganjar di kampung Aglik Lor, Semawung Daleman. Halaman rumah orangtua Ganjar penuh sesak. Sri Suparmi langsung sujud syukur mencium bumi ketika penghitungan cepat suara menunjukkan putranya itu mengungguli pasangan lain.

Ganjar berharap hasil penghitungan cepat dari berbagai lembaga survei tidak akan jauh berbeda dengan penghitungan suara dari KPU Jateng. ”Tampak tidak ada hasil survei yang berbeda,” ujar Ganjar optimistis.

Di Kabupaten Purbalingga, Heru menggunakan hak pilih di TPS 10, Kelurahan Purbalingga Lor, bersama keluarga.(uti/hen/gre/rwn/wen/who/son)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com