Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Pengumuman UN, Siswa di Gorontalo Diguyur Oli

Kompas.com - 25/05/2013, 23:35 WIB
Kontributor Kompas TV, Muzzammil D. Massa

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com — Pengumuman kelulusan ujian nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat di Gorontalo baru dilaksanakan Sabtu (25/05/2013) sore.

Sebagian besar siswa di Kota Gorontalo merayakan kelulusan ini dengan cara yang nyaris sama dari tahun ke tahun, yakni mencorat-coret seragam sekolah mereka.

Aksi corat-coret ini rupanya ikut mendapatkan perhatian dari warga. Di sepanjang Jalan Jalaluddin Tantu, Kota Gorontalo warga menanti para siswa yang baru pulang dari pengumuman kelulusan ini dengan oli dicampur air comberan, cat dan telur busuk.

Warga di sekitar jalan tersebut mengguyur setiap siswa yang seragamnya sudah tercorat-coret dengan campuran benda-benda cair berbau tak sedap tersebut.

Nyaris tak ada siswa yang lolos dari guyuran warga, baik yang berkonvoi, maupun yang berjalan sendiri-sendiri. Kebanyakan siswa yang kena guyur adalah para siswa yang mengendarai sepeda motor dan yang naik becak motor (bentor).

Sebagian siswa menanggapi santai aksi siram warga ini. Salah seorang siswa, Yudin mengatakan, rela diguyur cairan busuk karena menurutnya kejadian ini hanya terjadi sekali seumur hidup.

"Paling sampai di rumah langsung mandi," kata Yudin.

Tanggapan berbeda diungkapkan seorang siswa, Wastin yang menilai tindakan warga sudah keterlaluan. Wastin mengaku matanya perih akibat terkena oli.

"Kalau sudah begini bukan bakusedu (bercanda) lagi namanya," kata Wastin sambil berulangkali membasuh wajahnya dengan air bersih.

Salah seorang warga bernama Ais (48) mengaku, aksi ini mereka lakukan hanya untuk bersenang-senang. Dia menuturkan, dahulu warga di sekitar Jalan Jalaluddin Tantu mengguyur para siswa dengan berbagai jenis cairan busuk karena mereka merasa terganggu dengan aksi konvoi dan corat-coret para siswa sepulang dari pengumuman kelulusan.

Jalan Jalaluddin Tantu memang menjadi salah satu ruas jalan yang sering dilewati konvoi siswa karena jalan ini mengarah ke beberapa pantai yang biasanya menjadi tempat para siswa merayakan kelulusan.

Aksi mengguyur ini berulang terus menerus sehingga seolah menjadi sebuah tradisi. "Kalau sekarang, mau mengganggu atau pun tidak tetap disiram," ujar Ais.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com