PALU, KOMPAS.com — Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen (Pol) Ari Dono mengatakan, penembakan terhadap Pemimpin Cabang BRI Kota Palu Edison Tampubolon bukan bermotif perampokan. Semua barang dalam mobil yang ditumpangi Edison masih utuh.
"Tapi, kita masih terus mendalami pemeriksaan," kata Ari Dono di Palu, Jumat (24/5/2013) malam. Dia juga belum bisa menyimpulkan kasus penembakan tersebut adalah bentuk teror kepada Edison.
Sementara sopir Edison, Agus Zakaria, yang menjadi saksi utama dalam kasus tersebut menuturkan, kejadian penembakan tersebut berlangsung sangat cepat. Pelaku penembakan yang mengendarai mobil tiba-tiba berhenti di depan sedan berpelat nomor DN 8 RI yang dikendarai Agus di Jalan Soeprapto.
Dua orang kemudian turun dari kendaraan yang berhenti tiba-tiba itu dan mendatangi Edison yang sedang duduk di dalam mobil. "Mungkin bapak (Edison) mengira dua orang itu akan bertanya baik-baik sehingga kaca (jendela) pintu dibuka. Namun, tiba-tiba mereka menembak," kata Agus.
Menurut Agus, kedua orang tersebut menggunakan penutup muka dan langsung kabur setelah menembak tanpa mengambil barang dari mobil Edison. Bagi Agus, sosok Edison tak memiliki musuh selama bekerja di Palu. Dia pun tak merasa dibuntuti dalam perjalanan pulang dari kantor BRI.
Edison kini dirawat di RSU Budi Agung, Palu. Dia mengalami luka tembak di bagian pipi kiri dan tangan. Polisi kini melakukan pengejaran terhadap pelaku yang jumlahnya diperkirakan lebih dari dua orang itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.