Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Hidrochepalus Ditinggalkan Orangtua di RS

Kompas.com - 23/05/2013, 17:04 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Seorang bayi laki-laki berusia dua bulan yang menderita penyakit hidrochepalus atau pembesaran kepala, ditinggalkan kedua orangtuanya saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya, Kamis (23/5/2013) siang.

Bayi tersebut telah berada di RS sejak 7 Mei lalu. Kedua orangtuanya diduga memakai alamat palsu saat mendaftar untuk perawatan anaknya di RS.

Mendengar kabar tersebut, Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Tasikmalaya, membawa bayi itu ke tempat penampungan sementara di Politeknik Kesehatan Tasikmalaya. "Kami merasa khawatir kalau bayi itu tetap di rumah sakit dibiarkan bisa tertular penyakit dari pasien lainnya," kata Sekretaris Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak, Nunung Kartini, kepada sejumlah wartawan di Poltekes Tasikmalaya siang tadi.

Menurut Nunung, sesuai keterangan pihak RS, bayi itu bernama Heri, asal Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis. Kedua orangtua si bayi meninggalkan anaknya yang tengah dirawat dengan menitipkannya ke penunggu pasien lain di ruangan yang sama.

"Orangtuanya beralasan akan membeli pampers di depan rumah sakit saat malam hari. Eh, malah gak pulang-pulang lagi," kata dia.

Pihak RS pun mencoba mengecek alamat sesuai keterangan. Namun, rumah dengan alamat itu diketahui bukan milik orangtua bayi tersebut. Bahkan, nama kedua orangtua bayi itu pun tidak diketahui warga kampung setempat. "Diduga orang tua bayi ini menggunakan alamat palsu saat mendaftarkan anaknya untuk dirawat di rumah sakit," ujar Nunung.

Nunung pun mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Tasikmalaya untuk mencari panti asuhan yang bisa menampung Heri. Namun, sampai sekarang dinas belum bisa menemukan panti yang bisa menampung bayi tersebut. "Belum ada panti yang bisa merawat bayi di Tasik. Makanya saya bawa dulu bayi ini ke penampugan di sini dulu," kata dia.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, Tatang Supriatna mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat untuk mencari panti asuhan yang bersedia mengasuh Heri. Namun, beberapa panti enggan menampung Heri akibat penyakit hidrocepalus yang dideritanya.

"Rata-rata panti asuhan yang bekerjasama dengan Dinsos Jawa Barat juga tak mau menerima bayi ini. Mungkin karena mengetahui menderita penyakit," kata Tatang, saat ditemui di lokasi sama.

Kini, bayi yang tak diharapkan orangtuanya itu masih ditampung di sebuah ruangan Poltekes Kota Tasikmalaya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com