Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"All German Final": Klimaks Perseteruan Tiga Tahun

Kompas.com - 23/05/2013, 06:01 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Lolosnya Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund ke final Liga Champions menorehkan sejarah baru. Pertemuan mereka akan menjadi all German final pertama di pentas antarklub paling bergengsi se-Eropa tersebut. Menilik pencapaian dan progress yang diraih selama tiga tahun terakhir, rasanya tak ada klub Jerman lain yang lebih layak mendapatkan tiket terakhir menuju partai puncak selain mereka.

Banyak pihak menganggap, partai final nanti akan menyengat karena bumbu transfer Mario Goetze dari Dortmund ke Bayern. Namun, transfer menghebohkan Wunderkid Jerman itu sepertinya hanyalah twist menjelang klimaks dari kisah persaingan Die Roten dan Die Schwarzegelben selama tiga tahun terakhir.

Sejatinya, persaingan antara Bayern dan Dortmund belumlah mencapai level sepanas lakon El Clasico Barcelona vs Real Madrid yang bisa membuat seonggok kepala babi terbang ke lapangan. Tak lain karena Dortmund yang sejak tahun 2003 berkutat dengan krisis finansial dan ancaman pailit. Itu membuat mereka lebih banyak berkutat di papan tengah dan berusaha bertahan di Bundesliga 1. Kontras dengan Bayern yang nyaris tak pernah mengalami kesulitan keuangan sehingga bisa membangun kekuatan skuad tanpa ancaman kebangkrutan.

Jika dianalogikan, di Bundesliga, Bayern adalah seorang bocah kaya dan disegani, bahkan mungkin juga dibenci semua teman-temannya, serta selalu tahu apa yang diinginkannya, dan akan berupaya mendapatkannya. Adapun Dortmund adalah bocah underdog yang tak diperhitungkan sejak dilanda krisis finansial dan ancaman pailit pada tahun 2003.

Sampai kemudian kejutan terjadi pada musim 2010-11, saat Juergen Klopp mempersembahkan gelar juara Bundesliga yang nyaris satu dekade tak mampir di Dortmund. Bukan hanya itu, Dortmund bahkan sukses mencundangi Bayern dalam dua kali pertemuan di Bundesliga. Sementara Bayern terlempar ke posisi ketiga klasemen, bahkan tak mendapat gelar apa pun setelah tersisih di DFB Pokal dan Liga Champions.

Harapan Bayern untuk menebus musim hampa gelar sempat merekah di musim berikutnya saat ditangani Jupp Heynckes, terutama saat mereka menjadi Wintermeister (juara musim dingin). Apes, multi-tasking di Liga Champions dan DFB Pokal melengahkan Die Roten, dan Borussia Dortmund kembali membuyarkan harapan mereka merengkuh Meisterschale.

Seolah belum cukup, Dortmund kembali menjegal Bayern di final DFB Pokal lewat hat-trick Robert Lewandowski yang memastikan kemenangan 5-2. Luka Bayern semakin lengkap setelah mereka takluk dramatis oleh Chelsea di kandang sendiri di Allianz Arena pada final Liga Champions. Bayern berada di titik terendah mereka.

Hanya saja, Bayern bukanlah tim yang rela begitu saja kehilangan gelar terlalu lama. Setelah dua tahun yang penuh bencana, perombakan dilakukan. Mario Mandzukic, Javi Martinez, Dante, dan Xherdan Shaqiri didatangkan demi menambah kedalaman skuad.

Pembelian empat pemain ini terbukti tepat guna. Mandzukic tampil impresif di lini depan dan menepikan Mario Gomez. Martinez membuktikan layak dihargai 40 juta euro. Dante menguatkan lini belakang Bayern dan Shaqiri muncul sebagai sosok super-sub andalan.

Seolah tak mau membuang waktu, Bayern menjalankan misi "balas dendam" atas Dortmund dengan tak memberi kesempatan Dortmund bersaing di liga dan memastikan gelar juara Bundesliga saat pertandingan bahkan masih tersisa enam laga, serta menyingkirkan Dortmund di babak perempat final DFB Pokal.

Persaingan Dortmund dan Bayern semakin diruncingkan saat Bayern membayar buy-out clause bintang belia Dortmund, Mario Goetze. Meski amat wajar bagi setiap klub untuk membeli pemain dari saingannya, serta betapa pun Goetze berkeras bahwa kepindahannya bukan karena uang semata, transfer itu bak bensin yang semakin membakar persaingan dua klub ini.

Pihak Dortmund tak sungkan mengungkapkan kekesalan, seperti saat Klopp menyebut Bayern “layaknya penjahat di film James Bond”. CEO Hans-Joachim Watzke juga menyatakan akan menjadikan kepergian Goetze untuk melarang adanya buy-out clause dalam kontrak tiap pemain.

Hanya dalam hitungan hari, keduanya akan bertemu untuk terakhir kali dalam musim ini dalam pertandingan paling prestisius di antara klub Eropa. Baik Bayern maupun Dortmund pun menatap babak final dengan motivasinya masing-masing. Bayern, klub langganan juara dan tiga kali menjadi finalis Liga Champions dalam empat tahun terakhir, menjadikan final ini sebagai ajang "penebusan" kegagalan sebelumnya, serta bahkan mengukuhkan kedigdayaan sekaligus pengesahan pembalasan dendam atas Dortmund musim ini.

Seperti yang dikatakan Thomas Mueller, gelandang Bayern, “Kami harus memenangi laga ini, kalau tidak, selamanya kami akan dicap pecundang.”

Sementara Dortmund, seperti kata-kata Klopp dalam wawancara dengan Guardian saat meminta dukungan fans netral, “Jika menginginkan kisah yang baru, kisah yang istimewa, kalian harus mendukung kami.”

Setelah tak lolos dari fase grup musim lalu, hingga kini menjadi finalis Liga Champions, ditambah amarah karena transfer Mario Goetze, Dortmund akan berupaya menyelesaikan dongeng Eropa mereka dengan manis dan membuktikan mereka bisa menjadi seperti James Bond yang selalu sukses mengalahkan lawan-lawannya. Mungkin langkah Dortmund akan sedikit lebih sulit setelah Goetze dipastikan tak akan tampil akibat cedera. Namun, apa pun situasinya serta hasil pertandingan nanti, Stadion Wembley, London, akan menyaksikan babak terakhir dari kisah perseteruan antara bocah kaya Bavaria Bayern Muenchen melawan si underdog Borussia Dortmund.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Liga Champions
Thierry Henry Lempar Pujian ke Seni Bertahan Real Madrid di Stadion Etihad

Thierry Henry Lempar Pujian ke Seni Bertahan Real Madrid di Stadion Etihad

Liga Champions
Kevin De Bruyne Lewati Rekor Rooney di Liga Champions Saat Bela Man United

Kevin De Bruyne Lewati Rekor Rooney di Liga Champions Saat Bela Man United

Liga Champions
Empat Tim di Semifinal Liga Champions: Real Madrid Vs Bayern, PSG Vs Dortmund

Empat Tim di Semifinal Liga Champions: Real Madrid Vs Bayern, PSG Vs Dortmund

Liga Champions
Rahasia Kiper Madrid Gagalkan Tendangan Penalti Bernardo Silva

Rahasia Kiper Madrid Gagalkan Tendangan Penalti Bernardo Silva

Liga Champions
Hasil Liga Champions: Man City Vs Real Madrid 1-1, Bayern 1-0 Arsenal

Hasil Liga Champions: Man City Vs Real Madrid 1-1, Bayern 1-0 Arsenal

Liga Champions
Gagal ke Semifinal Liga Champions, Arsenal Dinilai Tetap Hebat

Gagal ke Semifinal Liga Champions, Arsenal Dinilai Tetap Hebat

Liga Champions
Hasil Man City vs Real Madrid 1-1 (Pen. 3-4): El Real Lolos ke Semifinal

Hasil Man City vs Real Madrid 1-1 (Pen. 3-4): El Real Lolos ke Semifinal

Liga Champions
FT Man City vs Real Madrid 1-1 (agg. 4-4): De Bruyne Samakan Kedudukan, Laga Lanjut Extra Time

FT Man City vs Real Madrid 1-1 (agg. 4-4): De Bruyne Samakan Kedudukan, Laga Lanjut Extra Time

Liga Champions
Hasil Bayern Vs Arsenal, The Gunners Tersingkir karena Tandukan Maut

Hasil Bayern Vs Arsenal, The Gunners Tersingkir karena Tandukan Maut

Liga Champions
Link Live Streaming Man City Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Man City Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Bayern Vs Arsenal, Ambisi Arteta Ciptakan Sejarah di Allianz Arena

Bayern Vs Arsenal, Ambisi Arteta Ciptakan Sejarah di Allianz Arena

Liga Champions
Man City Vs Real Madrid, Kata Ancelotti soal Potensi Bahaya Haaland

Man City Vs Real Madrid, Kata Ancelotti soal Potensi Bahaya Haaland

Liga Champions
Luapan Kebanggaan Mbappe Usai Singkirkan Barcelona dari Liga Champions

Luapan Kebanggaan Mbappe Usai Singkirkan Barcelona dari Liga Champions

Liga Champions
Bayern Vs Arsenal, Laga Pertaruhan Thomas Tuchel

Bayern Vs Arsenal, Laga Pertaruhan Thomas Tuchel

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com