Pemkab Dharmasraya Studi Banding Konflik Agraria di Mesuji

MESUJI, KOMPAS.com -- Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, melakukan studi banding di Kabupaten Mesuji, Lampung, terkait konflik agraria, Rabu (22/5/2013). Bupati Mesuji Khamamik menerima kunjungan kerja Wakil Bupati Dharmasraya Safruddin, beserta jajarannya di Aula Rumah Dinas Bupati Mesuji.

Khamamik menjelaskan, konflik agraria terjadi karena jumlah penduduk terus meningkat, sementara luas tanah tidak mungkin bertambah. Konflik ini melibatkan antar-kelompok masyarakat, antara masyarakat dengan pemerintah, maupun antara masyarakat dan perusahaan.

Di Mesuji, konflik agraria yang menonjol adalah yang melibatkan masyarakat dan perusahaan. Saat ini ada tiga perusahaan di Mesuji yang tengah mengalami konflik agraria dan tengah dalam proses penyelesaian. Ketiganya yaitu PT Silva Inhutani Lampung, PT Prima Alumga, dan PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI).

Konflik agraria di Mesuji menjadi perhatian luas pada awal 2012. "Saat ini kami sedang mengupayakan solusinya melalui pendekatan kemitraan. Ini dilandasi hakikat bahwa keberadaan perusahaan harus juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Jadi antara perusahaan dengan warga akan sama-sama bertanggung jawab untuk menciptakan dan menjaga kondisi yang baik," tutur Khamamik.

Menurut Safruddin, konflik agraria yang terjadi di Mesuji mirip dengan yang terjadi di Dharmasraya. "Adanya kesamaan konflik ini yang menjadi alasan kami berkunjung ke Mesuji. Kami menilai Pemkab Mesuji telah melakukan upaya-upaya penyelesaian yang baik. Karena itu, kami ke sini untuk belajar," ungkapnya.