Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari-hari Berat bagi Freeport...

Kompas.com - 22/05/2013, 19:12 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — CEO Freeport McMoRan Copper Gold Inc, Richard C Adkerson, mengatakan, runtuhnya batuan di ruang pelatihan area tambang Big Gossan di PT Freeport Indonesia, Papua, merupakan peristiwa yang berat bagi pihaknya. Bagi Freeport, kata Adkerson, keselamatan pekerja merupakan prioritas.

"Saya harus katakan, ini sesuatu yang berat untuk Freeport. Bagi perusahaan kami, tidak ada yang lebih penting daripada keselamatan para pekerja," kata Adkerson seusai bertemu dengan Menteri ESDM Jero Wacik di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Ikut hadir dalam pertemuan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto. Pertemuan digelar setelah proses evakuasi selesai. Semua korban runtuhnya bekas tambang bawah tanah yang berjumlah 38 orang telah dievakuasi. Sebanyak 28 orang di antaranya tewas, lima orang luka ringan, dan lima orang luka berat.

Adkerson bercerita, saat menerima informasi runtuhnya tempat pelatihan, ia tengah berada di Barcelona, Spanyol. Peristiwa terjadi pada 14 Mei pukul 7.30 WIT. Adkerson bersama tim langsung terbang ke Papua untuk melihat lokasi.

Adkerson mengatakan, pihaknya memiliki rekam jejak yang baik dalam hal keselamatan pekerja. Sejak awal kejadian, kata dia, pihaknya sudah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan para pekerja. Menurut dia, tim yang dikerahkan merupakan ahli-ahli terbaik.

"Seminggu belakangan ini menjadi minggu yang berat bagi kami semua saat saya bertemu dengan para pekerja yang terluka dan bertemu keluarga mereka di rumah sakit," kata dia.

Adkerson juga mengapresiasi tim evakuasi yang telah bekerja tanpa berhenti. Dedikasi mereka, kata dia, luar biasa dalam situasi yang sangat berbahaya dan sulit untuk dihadapi.

"Kami berkomitmen untuk mengurus keluarga korban. Kami juga berkomitmen untuk transparan saat investigasi berlangsung. Kami sadar ini adalah tanggung jawab kami dan kami bertanggung jawab dengan jalan yang benar," pungkas Adkerson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com