Korban Peluru Nyasar Akhirnya Meninggal Dunia

AMBON, KOMPAS.com - Siswanto (13), korban penembakan peluru nyasar di Namlea, Kabupaten Buru mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit dr Wahidin Makasar, Senin (20/5/2013) sekitar pukul 06.00 Wita. Siswanto meninggal dunia sebelum tim dokter mengangkat proyektil peluru yang bersarang di kepalanya.

Paman korban, Hadi Longa (60) kepada Kompas.com saat dihubungi Senin siang membenarkan keponakannya itu telah meninggal dunia. "Ia benar sekali, Siswanto telah meninggal dunia tadi pagi di Rumah Sakit Wahidin Makassar," kata Hadi.

Dia mengungkapkan, rencananya, Selasa (21/5/2013) besok, dokter di rumah sakit tersebut akan melakukan operasi untuk mengangkat proyektil peluru yang masih bersarang di kepala Siswanto. Samun sebelum dokter melakukannya, Siswanto telah meninggal dunia karena kondisinya kritis.

"Dia meninggal dunia sebelum dioperasi tim dokter. Padahal rencananya besok, dokter akan melakukan operasi untuk mengangkat proyektil peluru di kepalanya," ujar Hadi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Siswanto tertembak peluru nyasar di bagian kepala saat sedang bermain play station di rumahnya di Namlea, Kabupaten Buru, Jumat (17/5/2013) sore. Peluru nyasar menembus plafon rumahnya dan tepat mengenai kepala korban.

Siswanto sendiri sempat mendapat perawatan intensif di rumah sakit dr Latumeten Ambon, namun karena tidak ada dokter ahli beda saraf, oleh pihak keluarga, Siswanto akhirnya dibawa ke Makassar. Namun sebelum dioperasi pengangkatan proyektil peluru oleh dokter di Rumah Sakit dr Wahidin, Siswanto akhirnya meninggal dunia.