Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karakter Merapi Berubah setelah Erupsi 2010

Kompas.com - 19/05/2013, 16:41 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Karakter gunung Merapi kini berbeda dengan sebelum erupsi tahun 2010. Erupsi besar itu membuat kubah yang menutupi kawah longsor. Akibatnya aktivitas gunung Merapi kini ditandai dengan embusan asap putih kehitaman yang membumbung tinggi karena kubah lava sudah terbuka.

Salah satu petugas pengamatan Gunung Merapi di pos Kaliurang, Yulianto mengatakan saat ini status Merapi masih aktif normal, meski kemarin Sabtu sekitar pukul 09.20 WiB mengembuskan asap putih kehitaman setinggi kurang lebih 800 meter dengan durasi 5 menit.

"Meski gunung termuda, namun Merapi selalu aktif dan salah satu tanda aktivitasnya yakni embusan asap putih kehitaman yang berasal dari dalam kawah," terangnya, Minggu (19/5).

Ia berharap masyarakat tetap harus selalu bersahabat dengan alam dan waspada. Yulianto menegaskan bahwa semua informasi aktivitas gunung selalu diberitahukan ke masyarakat.

Berdasarkan catatan di pos pengamatan Merapi Kaliurang pada 13 Mei menunjukkan da 4 kali guguran dan gempa tektonik 1 kali. Pada 14 Mei terjadi guguran 10 kali dan gempa tektonik sebanyak 2 kali. Pada 15 Mei, guguran sebanyak 3 kali dan gempa tektonik 5 kali. Tanggal 16 Mei terjadi guguran 8 kali, gempa tektonik 2 kali yang disertai low-high frequence (LHF) sebanyak 2 kali.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Sabtu (18/5/2013) pukul 09.20 WIB, Merapi mengembuskan asap putih kehitaman setinggi 800 meter. Embusan yang dikeluarkan Merapi justru tidak membayakan. Sebab, jika ada embusan asap, berarti tidak ada energi gunung yang tertahan di dalam perut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com