Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senin, KPK Periksa Wali Kota Bandung

Kompas.com - 17/05/2013, 20:14 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi akan memeriksa Wali Kota Bandung Dada Rosada, Senin (20/5/2013) mendatang, sebagai saksi untuk empat tersangka dalam kasus dugaan suap dana bantuan sosial di Pengadilan Negeri Bandung.

Juru Bicara KPK Johan Budi memastikan jadwal pemanggilan terhadap orang nomor satu di Kota Bandung tersebut. Dikatakannya, surat panggilan pemeriksaan terhadap Dada Rosada telah dilayangkan hari ini, Jumat (17/5/2013), bersamaan dengan penggeledahan terhadap dua rumah Dada, yaitu rumah dinasnya yang terdapat di Jalan Kauman Nomor 56, Kota Bandung, dan rumah pribadinya yang terdapat di Jalan Tirtasari Nomor 12, Kota Bandung.

"Tadi juga sudah disampaikan surat panggilan untuk Pak Dada Rosada yang diperiksa sebagai saksi, dijadwalkan hari Senin untuk diperiksa terkait empat tersangka," kata Johan, Jumat (17/5/2013).

Seperti diketahui, empat tersangka dalam kasus dugaan suap ini, yaitu hakim Setyabudi Tedjocahyono, Asep Triana selaku kurir pemberi suap, Herry Nurhayat dan Toto Hutagalung selaku pemberi suap.

Johan mengatakan, penetapan waktu pemeriksaan terhadap Dada Rosada ditentukan oleh tim penyidik yang menangani kasus ini. "Kapan saksi dan tersangka diperiksa tergantung bagaimana jalannya penyelidikan oleh penyidik. Itu penyidk yang lebih tahu. Mana yang lebih didahulukan dalam konteks penyelidikan," ujarnya.

Johan menambahkan, sampai saat ini status Dada Rosada masih sebagai saksi dalam kasus ini. Namun, dirinya mengatakan, tidak tertutup kemungkinan jika Dada juga nantinya akan ditetapkan sebagai tersangka. "Sepanjang penyidik KPK menemukan dua alat bukti yang cukup, siapa pun (dapat menjadi tersangka)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com